
DEMAK, Jatengnews.id – Di tengah gaya hidup modern dan kesibukan yang kian padat, perhatian terhadap gizi keluarga sering kali terabaikan. Banyak ibu rumah tangga yang karena tuntutan pekerjaan, lupa memastikan keseimbangan gizi anak-anaknya.
Akibatnya, kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji kian meningkat, sementara kebutuhan gizi harian tak terpenuhi.
Baca juga : Fatayat NU Tegal Didorong Lebih Maju, Konfercab Jadi Momen Evaluasi
Melihat kondisi itu, Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) PCNU Kabupaten Demak mengambil langkah nyata. Melalui Seminar Peningkatan Gizi dan Kesehatan Keluarga, lembaga ini berupaya mengembalikan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara kesehatan jasmani, rohani, dan keharmonisan rumah tangga.
Ketua LKK PCNU Demak, Hj Ida Nursa’dah, menegaskan bahwa lembaganya hadir sebagai penggerak kemaslahatan keluarga Nahdliyin dari hulu hingga hilir.
“LKK NU berperan sejak masa sebelum lahir, masa anak-anak, hingga dewasa. Kami ingin setiap keluarga di lingkungan NU menjadi keluarga yang penuh kebaikan, sejahtera, dan bahagia,” ujar Ida yang juga Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, Jumat (17/10/2025).
Menurutnya, banyak keluarga saat ini kehilangan fokus terhadap pentingnya gizi keluarga.
“Kadang ibu terlalu sibuk, sementara anak-anak terbiasa jajan sembarangan. Dari situlah kami ingin memberikan edukasi agar para ibu kembali memahami bahwa kesehatan keluarga dimulai dari dapur mereka sendiri,” tambahnya.
Seminar tersebut diikuti oleh para kader Muslimat, Fatayat, dan IPPNU, serta menghadirkan dua narasumber utama. Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Demak, KH Muhammad Aminudin Mas’udi, menyampaikan materi tentang keluarga maslahah sebagai konsep dasar ketahanan keluarga Nahdliyin.
“Keluarga maslahah bukan hanya rumah tangga yang harmonis, tapi juga keluarga yang taat beragama, adil, dan mampu memenuhi kebutuhan lahir dan batin. Di sana ada kasih sayang, keseimbangan, dan keberkahan,” tutur KH Aminudin.
Ia menegaskan bahwa hubungan suami-istri harus dibangun atas pemahaman hak dan kewajiban masing-masing agar tercipta ketenteraman.
Sementara itu, Direktur RSI NU Demak, dr H Abdul Aziz, menyoroti pentingnya memperhatikan gizi sejak dini. Ia mengingatkan bahwa kualitas generasi masa depan sangat dipengaruhi oleh asupan gizi pada seribu hari pertama kehidupan atau masa golden age.
“Perhatian terhadap gizi tak bisa dimulai saat anak sudah besar. Harus dimulai sejak calon ibu masih remaja. Gizi yang baik akan melahirkan generasi emas yang sehat, cerdas, dan berdaya saing,” jelasnya.
LKK PCNU Demak berharap kegiatan semacam ini tidak berhenti sebatas seminar, tetapi menjadi gerakan berkelanjutan yang menumbuhkan budaya hidup sehat di kalangan keluarga Nahdliyin.
Ida Nursa’dah menegaskan bahwa keluarga yang sehat bukan hanya bebas dari penyakit, tetapi juga memiliki ketenangan batin, keharmonisan, dan rasa syukur.
Baca juga : PCNU Demak Minta Presiden Prabowo Tinjau Rob Sayung
“Jika setiap rumah tangga di lingkungan NU menjadi keluarga sakinah, mawadah, wa maslahah, maka masyarakat pun akan menjadi kuat dan penuh keberkahan,” pungkasnya. (03)