SEMARANG, Jatengnews.id – Musim hujan sering jadi tantangan bagi pengendara skuter matik (skutik). Banyak yang nekat menerobos banjir karena mengira posisi mesin di tengah membuat motor lebih aman. Faktanya, skutik tetap bisa mogok jika tidak memahami batas aman dan teknik berkendara yang benar.
Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng, Oke Desiyanto, menjelaskan bahwa penyebab utama skutik mogok di tengah banjir adalah masuknya air ke ruang bakar (water hammer). “Begitu air terisap lewat saluran udara, piston bisa rusak karena air tidak bisa dikompresi,” ujarnya.
Baca juga : Banjir Kota Semarang Banyak Makan Korban Motor Mogok, Hindari Jalur Ini!
Selain itu, korsleting kelistrikan juga menjadi penyebab umum. Motor matik modern dipenuhi sensor dan komponen elektronik seperti ECU (Engine Control Unit). Saat air membasahi soket kabel, busi, atau koil, sistem pengapian bisa terganggu dan mesin langsung mati.
Oke menambahkan, pengendara perlu memahami batas aman dan langkah perawatan sederhana setelah melewati genangan. Berikut tipsnya:
Kenali batas aman air. Hindari genangan yang sudah mencapai lubang knalpot atau saringan udara. Idealnya, ketinggian air tidak lebih dari setinggi betis orang dewasa.
Gunakan kecepatan stabil. Saat melintas, jaga kecepatan rendah (5–10 km/jam) dan hindari memutar gas secara tiba-tiba agar knalpot tidak kemasukan air.
Lewat di jalur tengah jalan. Umumnya lebih tinggi dari pinggir, tetapi tetap perhatikan arus air dan kondisi jalan.
Setelah melewati banjir, biarkan mesin menyala sebentar untuk mengeringkan knalpot dan komponen panas. Jika air diduga masuk ke CVT atau oli, segera bawa motor ke bengkel.
“Menghadapi banjir, prinsipnya lebih baik mencegah daripada memperbaiki. Motor matik bukan perahu. Kalau air sudah mendekati saringan udara, itu zona merah,” tegas Oke.
Baca juga : Banjir Semarang Makin Parah Puluhan Sepeda Motor Mogok
Dengan memahami penyebab dan cara aman melintas banjir, pengendara bisa menjaga skutik tetap prima dan terhindar dari kerusakan fatal. (03)
