SEMARANG, Jatengnews.id – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bergerak cepat menangani banjir yang melanda Kota Semarang dan Kabupaten Demak.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai instansi untuk mengerahkan pompa penyedot air, dapur umum, dan bantuan logistik bagi warga terdampak.
Baca juga: Semarang Banjir Rendam Pantura Kaligawe
“Hari ini kami masih melakukan percepatan penanganan banjir di Semarang dan sekitarnya. Kami terus berkoordinasi dengan Kabupaten Demak, Kota Semarang, dan pemerintah pusat,” ujar Gus Yasin dalam siaran langsung bersama CNN, Minggu (26/10/2025).
Menurutnya, genangan air di jalur pantura dan permukiman mulai berangsur surut. Namun, beberapa unit pompa di Sungai Kaligawe, Sringin, dan Kali Tenggang masih dalam proses perbaikan.
“Pemprov sudah mengerahkan delapan unit pompa, termasuk pompa portabel berkapasitas 250–2.000 liter per detik di Kaligawe,” jelasnya.
Wagub menambahkan, Pemprov Jateng juga tengah memperbaiki rumah pompa di Kali Tenggang. Bila rampung, pompa dengan kapasitas 6.000 liter per detik itu diyakini mampu mempercepat pembuangan genangan.
“Kami minta maaf kepada masyarakat Demak, Genuk, dan pengendara jalan yang terdampak banjir. Percepatan sudah kami lakukan, Insyaa Allah rumah pompa baru nanti akan mempercepat penanganan,” imbuhnya.
Untuk kawasan RS dan Universitas Sultan Agung yang sempat terendam, Gus Yasin menyebut sudah dilakukan langkah mitigasi bersama pihak kampus. Sementara kawasan industri Terboyo dinilai relatif aman meski membutuhkan evakuasi pekerja saat jam kerja.
“Dapur umum di kelurahan sudah kami siapkan. Alat berat juga dikerahkan untuk normalisasi sungai. Kami pantau bersama BBWS agar pompa di Sungai Tenggang dan Sringin dapat dioptimalkan,” katanya.
Ia menambahkan, dari hasil pemantauan BMKG, curah hujan pada Oktober ini tergolong tinggi sehingga modifikasi cuaca belum bisa menjadi solusi menyeluruh.
“Solusi lain adalah percepatan pembangunan tanggul laut pesisir utara Semarang–Demak. Dari koordinasi dengan Kementerian PUPR, tanggul itu ditargetkan berfungsi Desember mendatang,” ungkapnya.
Selain infrastruktur, Gus Yasin menyoroti pentingnya perubahan perilaku masyarakat dalam membuang sampah serta perbaikan drainase.
“Alhamdulillah, pengelolaan sampah di Semarang sudah mulai baik. Tapi kawasan atas juga perlu penanganan, termasuk reboisasi. Kita tidak bisa melarang petani menanam singkong, tapi perlu keseimbangan lingkungan,” jelasnya.
Dari data Pemprov Jateng, sekitar 25 ribu kepala keluarga atau 46 ribu jiwa terdampak banjir di Kaligawe dan sebagian wilayah Demak. Meski begitu, sebagian besar warga masih memilih bertahan di rumah.
“Belum ada yang mau dievakuasi, tapi Dinas Sosial sudah menyiapkan dapur umum dan logistik. Kami juga bantu makanan untuk sopir yang terjebak banjir,” ujar Gus Yasin.
Dari pantauan Sabtu malam (25/10/2025), genangan di jalur Pantura depan RS Unissula hingga Sayung mulai surut. Air di depan pabrik Polytron tersisa setengah ban mobil, dan kendaraan kecil sudah mulai melintas. Namun, Jalan Kaligawe masih belum direkomendasikan untuk mobil kecil karena banyak lubang dalam.
Baca juga: Banjir Rendam Kaligawe, Lalu Lintas Tersendat
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memastikan seluruh dinas dan stakeholder telah diterjunkan sejak hari pertama banjir.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan, menambahkan bahwa tim gabungan bersama TNI, Polri, relawan, dan masyarakat terus melakukan evakuasi dan distribusi logistik.
Sementara Kepala Pusdataru Jateng Henggar Budi Anggoro menyebut total ada delapan pompa yang aktif 24 jam dengan kapasitas penyedotan mencapai 1.900 liter per detik di wilayah Kaligawe, Sringin, dan Terboyo.(02)
