SALATIGA, Jatengnews.id — Kisah sukses Naruna, UMKM asal Kota Salatiga, membuktikan bahwa dukungan logistik yang andal mampu mendorong pelaku usaha naik kelas hingga menembus pasar internasional.
Adapun, melalui kemitraan dengan JNE, Naruna kini mencatat jutaan transaksi pengiriman per bulan dan menjangkau konsumen di seluruh Indonesia bahkan luar negeri.
Baca juga : Kisah Inspiratif, Pemilik Batik Benang Raja Gratiskan Belanja Konsumen Lewat Tanda Tangan
Co-founder Naruna, Oka Widyanarka, mengungkapkan perusahaannya memulai langkah dari nol. “Dulu kami hanya kirim satu dua boks dan diantar sendiri ke kantor JNE. Dua bulan kemudian, karena transaksi meningkat, JNE menawarkan layanan penjemputan,” ujarnya dalam acara Kopdar JNE dan Media di Hotel Gumaya Semarang, Kamis (6/11/2025).
Kini, volume pengiriman Naruna mencapai sekitar tujuh juta transaksi per bulan. Untuk memenuhi permintaan, mereka bahkan menyewa truk khusus untuk distribusi ke wilayah Jabodetabek dan kota besar lainnya. “Kami juga pernah kesulitan saat ekspor, tapi tim JNE dari Jakarta langsung turun tangan membantu mencari solusi. Itu bentuk kepedulian nyata,” tutur Oka.
Menurutnya, keberhasilan itu bukan semata hasil kerja sama bisnis, tetapi juga kepercayaan dan komunikasi yang solid antara pelaku usaha dan mitra logistik.
Head of Research and Product Development JNE, Davis Gunawan, menyebut pihaknya berkomitmen mendukung pemberdayaan UMKM lewat program Gollaborasi JNE. Program ini rutin menghadirkan pelatihan digital marketing, fotografi produk, hingga pengemasan agar UMKM mampu bersaing di era digital.
“Pemberdayaan UMKM bukan sekadar strategi bisnis, melainkan komitmen sosial kami. Kami ingin membantu mereka tumbuh lebih kuat dan mandiri. Kalau mereka tetap bersama JNE itu bonus, kalau tidak, kami tetap lanjut bantu UMKM lain,” tegas Davis.
Baca juga : SMAN 2 Banjarmasin Ukir Sejarah, Jadi Juara Nasional Piala by.U 2025
Sinergi antara Naruna dan JNE menjadi bukti bahwa dengan infrastruktur logistik yang kuat dan pendampingan digital berkelanjutan, UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar global. (03)
