SEMARANG, Jatengnews.id — Meski capaian investasi di Jawa Tengah terus tumbuh positif sepanjang 2025, tingkat pengangguran di provinsi ini justru meningkat pada periode Februari–Agustus 2025.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) naik dari 4,33% menjadi 4,66%, atau meningkat 0,33 persen poin.
Baca juga: Jateng Catat Rekor Investasi, Kemiskinan dan Pengangguran Turun
Tim Analisis Ekonomi BPS Jateng, Didik Nursetyohadi, menjelaskan kenaikan tersebut bukan disebabkan oleh pemutusan hubungan kerja (PHK), melainkan karena banyaknya lulusan baru yang belum terserap pasar kerja.
“Enggak pas kalau kenaikan Februari–Agustus 2025 dikatakan akibat PHK. Biasanya Agustus itu banyak lulusan baru yang belum bekerja,” ujar Didik.
Meski begitu, Didik menegaskan secara tahunan TPT Jateng justru menurun, dari 5,13% pada Agustus 2024 menjadi 4,66% pada Agustus 2025, yang menunjukkan penyerapan tenaga kerja tetap berjalan meski fluktuatif antarperiode.
Dari sisi investasi, realisasi di Jateng periode Januari–September 2025 mencapai Rp66,13 triliun, atau 84,42% dari target tahunan Rp78,31 triliun. Angka tersebut meningkat dibanding target tahun 2024 sebesar Rp66 triliun.
Namun, peningkatan investasi belum diikuti oleh penyerapan tenaga kerja yang signifikan. Banyak proyek industri, terutama di sektor manufaktur besar, kini lebih mengandalkan otomatisasi dan teknologi tinggi, sehingga kebutuhan tenaga kerja langsung semakin kecil.
“Ekonomi sudah membaik, tapi belum semua investasi otomatis menyerap tenaga kerja baru,” tambah Didik.
Baca juga: Kemiskinan Jateng Turun, BPS : Ekonomi dan Inflasi Terjaga
BPS mencatat, dari 30,04 juta penduduk usia kerja, sebanyak 22,34 juta termasuk dalam angkatan kerja. Tingkat pengangguran di perkotaan tercatat 5,03%, lebih tinggi dibanding perdesaan yang mencapai 4,17%.
Dari sisi pendidikan, pengangguran tertinggi berasal dari lulusan SMK (9,20%), menandakan adanya ketidaksesuaian antara kompetensi lulusan dan kebutuhan industri.
Dari 35 kabupaten/kota, Brebes mencatat TPT tertinggi sebesar 8,35%, sedangkan Wonogiri menjadi yang terendah dengan 2,16%.(02)




