24 C
Semarang
, 13 November 2025
spot_img

UMKM Semarang Kembali Bergeliat, Kuliner dan Kopi Jadi Andalan

Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Koperasi dan UMKM menilai, aktivitas ekonomi para pelaku usaha mikro menunjukkan tren positif.

SEMARANG, Jatengnews.id – Setelah sempat lesu di awal tahun akibat menurunnya daya beli masyarakat, geliat pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Semarang mulai kembali bangkit menjelang akhir 2025.

Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Koperasi dan UMKM menilai, aktivitas ekonomi para pelaku usaha mikro menunjukkan tren positif. Sejumlah kegiatan kolaboratif lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) disebut berdampak nyata terhadap peningkatan omzet para pelaku usaha.

Baca juga: UMKM Jateng Unjuk Gigi di Dekranasda Expo 2025 Balikpapan

“Alhamdulillah, mungkin di awal tahun daya beli masyarakat memang menurun, tapi secara bertahap menjelang akhir tahun ini kegiatan yang kita lakukan sudah mulai mendatangkan laba bagi teman-teman UMKM,” ujar Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, Mohamad Waluyo Sejati, Rabu (12/11/2025).

Salah satu contoh keberhasilan, kata Waluyo, terlihat pada Festival Wayang yang mampu mendorong omzet harian pelaku usaha mikro antara Rp500 ribu hingga Rp1 juta.

“Ini menandakan tingkat pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat mulai membaik. Tapi yang paling penting, semua kegiatan ini kita kerjakan bersama lintas OPD seperti Dinas Pariwisata, Dinas Perindustrian, dan Dinas Koperasi,” jelasnya.

Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, saat ini terdapat sekitar 60 komunitas UMKM aktif dengan lebih dari 30.000 pelaku usaha mikro yang sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Sektor kuliner masih menjadi tulang punggung utama, dengan munculnya berbagai komunitas dan pelaku baru di kawasan seperti Pekojan dan Jalan Gajah Mada.

“Kebanyakan memang kuliner. Tapi kita tidak membatasi hanya satu komunitas saja, semua masyarakat pelaku usaha kita fasilitasi,” tambah Waluyo.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Dyah Tunjung Pudyawati, menilai geliat bisnis kopi di kota ini perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah.

Baca juga: PLN Indonesia Power UBP Semarang Salurkan Gerobak UMKM

“Bisnis kopi ini sekarang sedang di puncaknya. Lihat saja Kopi Kojan, anak-anak muda dengan modal seadanya tapi pembelinya banyak. Pemerintah harus hadir memfasilitasi mereka supaya makin ramai dan berkelanjutan,” kata Dyah.

Dyah juga menyoroti perlunya regulasi yang berpihak pada pelaku usaha, terutama di kawasan padat seperti Jalan Pahlawan, agar aktivitas ekonomi tetap berjalan tanpa menimbulkan kesemrawutan.

“Pemerintah harus bisa membuat aturan yang berpihak pada masyarakat dan pengusaha sekitar, supaya aktivitas ekonomi tetap jalan tapi tertib,” ujarnya.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN