SEMARANG, Jatengnews.id – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendorong seluruh kabupaten dan kota di provinsi ini untuk menggelar forum bisnis, sebagai upaya meningkatkan investasi dan menumbuhkan ekonomi lokal.
“Kota Semarang mengadakan event ini juga bagus sekali, apalagi sudah 18 kali atau 18 tahun mengadakan. Tentu event-event bisnis ini bisa dikembangkan di daerah lain,” kata Luthfi Selasa (18/11/2025) saat membuka Semarang Business Forum (Sembiz) 2025 di Grand Ballroom Hotel PO, Semarang.
Baca juga: Gubernur Jateng Bahas Investasi Ekonomi Hijau dengan Dubes Singapura
Forum bisnis yang rutin digelar Kota Semarang ini dinilai cukup efektif dalam menarik investasi. Sejalan dengan program pemerintah provinsi dan pusat, forum semacam ini diyakini bisa mendukung pertumbuhan ekonomi melalui investasi dalam dan luar negeri, tidak hanya mengandalkan APBD dan APBN.
“Dengan investasi itu, ekonomi akan berkembang, kemudian serapan tenaga kerja juga meningkat, sehingga pengangguran bisa kita reduksi,” tambah Luthfi.
Data realisasi investasi di Jawa Tengah hingga September 2025 menunjukkan total Rp66,13 triliun, dengan 56% dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan 44% Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Investasi tersebut menyerap 326.462 tenaga kerja, menempatkan Jawa Tengah sebagai provinsi kedua tertinggi di Pulau Jawa.
Pertumbuhan ekonomi Triwulan III 2025 Jawa Tengah juga cukup menggembirakan, mencapai 5,37% YoY, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional 5,04%, sementara tingkat kemiskinan turun dari 9,58% (2024) menjadi 9,48% (2025).
Baca juga: Gubernur Jateng Dorong Pembentukan Kawasan Industri demi Genjot PAD
Luthfi menekankan bahwa investasi menjadi daya tarik utama bagi pengembangan ekonomi baru, terutama di kawasan industri. Ia mendorong bupati dan wali kota untuk mengusulkan kawasan industri baru agar potensi investasi terus meningkat.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti menilai Kota Semarang berada pada momentum terbaik untuk berinvestasi. Infrastruktur terus digenjot, iklim sosial stabil, sumber daya manusia kompeten, dan ekonomi tumbuh konsisten.(02)
