Kendal, JatengNews.id– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler ke-85 Posko 25 UIN Walisongo Semarang menggelar program pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada pelestarian kearifan lokal di bidang kesehatan.
Kegiatan berupa Sosialisasi dan Pendampingan Pembuatan Jamu Herbal Pegal Linu ini dilaksanakan di Rumah Kepala Dusun Sekar Gadung, Desa Pasigitan, pada Jumat, (8/11/2025).
Program ini bertujuan menghidupkan kembali tradisi meracik jamu sebagai warisan kesehatan Nusantara.
Tah hanya itu, kegiatan ini juga memberi edukasi kepada ibu-ibu dan kelompok kesehatan desa mengenai manfaat dan cara pembuatan jamu yang higienis.
Baca juga: Monitoring dan Evaluasi Kegiatan KKN UIN Walisongo Posko 11 Bersama Kepala Desa Merbuh
Antusiasme Warga Mengikuti Sosialisasi
Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari ibu-ibu PKK dan warga Dusun Pasigitan.
Mahasiswa KKN, terutama yang memiliki latar belakang kesehatan, memberikan pemaparan terkait bahan baku herbal dan manfaatnya untuk menjaga stamina serta meredakan pegal linu.
Mereka menyampaikan tiga materi utama, yakni:
- Mengenal Bahan Baku HerbalPeserta mendapat edukasi mengenai khasiat bahan alami yang mudah diperoleh seperti jahe, kencur, kunyit, temulawak, dan sereh.
- Demonstrasi Pembuatan Jamu
Mahasiswa melakukan demonstrasi langkah demi langkah, mulai dari pencucian bahan, pengolahan, perebusan, hingga penyaringan. Kebersihan dan ketepatan takaran menjadi poin utama dalam sesi ini.
- Peluang Kewirausahaan
Peserta juga dikenalkan pada potensi pengembangan jamu sebagai produk lokal yang bernilai ekonomi dan dapat mendukung usaha mikro keluarga.
Apresiasi dari Koordinator Desa dan Peserta
Muhammad Rizal Firdaus, Koordinator Desa KKN Posko 25, menegaskan pentingnya edukasi jamu bagi masyarakat.
“Jamu adalah warisan kita. Melalui pendampingan ini, kami berharap warga Pasigitan dapat memanfaatkan kekayaan alam sekitar untuk pengobatan yang aman sekaligus membuka peluang usaha mikro,” ungkapnya.
Ibu Riati, Ibu Kepala Dusun Sekar Gadung sekaligus anggota PKK, turut menyampaikan rasa senangnya.
“Kami sering membuat jamu, tapi melalui sosialisasi ini kami jadi tahu takaran yang lebih tepat dan proses yang lebih higienis. Resep yang diajarkan juga mudah dipraktikkan,” ujarnya.
Menghidupkan Tradisi, Meningkatkan Kesehatan
Melalui kegiatan ini, Mahasiswa KKN berhasil memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengobatan tradisional.
Program ini sekaligus menegaskan peran KKN UIN Walisongo dalam melestarikan budaya, meningkatkan literasi kesehatan, dan memberdayakan masyarakat desa.
Baca juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Dampingi Ibu-Ibu KUB Desa Kaligading dalam Pelatihan Transaksi Digital
Demikian informasi mengenai mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 25 gelar sosialisasi dan pendampingan pembuatan jamu herbal pegal linu untuk melestarikan kearifan lokal. Semoga bermafaat. (07)







