
MAUKARO, Jatengnews.id — Tim 1 Ekspedisi Patriot Universitas Diponegoro menggelar FGD kedua di kawasan transmigrasi Kolikapa, Kecamatan Maukaro, untuk memetakan persoalan mendasar dan merumuskan rekomendasi percepatan pembangunan kawasan transmigrasi mandiri.
Dipimpin Dr. Wido Prananing Tyas, tim menghadirkan pemangku kepentingan pusat – daerah, akademisi, perangkat kecamatan, dan perwakilan 11 desa. Diskusi berlangsung hybrid dan diarahkan untuk menghasilkan rekomendasi teknis yang dapat langsung diimplementasikan.
Baca juga : Pemkab Sijunjung dan Tim Ekspedisi Patriot UNDIP Petakan Potensi Ekonomi Muara Takung
Direktur Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi, Bondan Djati Utama, mengapresiasi proses penyusunan rekomendasi berbasis kebutuhan warga dan berharap temuan lapangan bisa cepat masuk perencanaan pembangunan.
“Sejumlah persoalan krusial muncul dari laporan awal tim, antara lain minimnya pengolahan hasil produksi, akses pasar terbatas, dominasi tengkulak, infrastruktur dasar yang tertinggal, serta kapasitas SDM yang belum memadai,” ujarnya melalui siaran pers, Selasa (25/11/2025).
Rekomendasi awal difokuskan pada tiga sektor:
Sosial–kelembagaan: penguatan koperasi, integrasi BUMDes, peningkatan partisipasi masyarakat.
Ekonomi: pengembangan komoditas unggulan.
Ekologi–infrastruktur: peningkatan akses jalan, layanan dasar, dan konektivitas.
Narasumber daerah menekankan pentingnya sinkronisasi pembangunan lintas level serta indikator keberhasilan yang terukur. Sapi Bali kembali ditegaskan sebagai komoditas utama dengan dukungan anggaran berjalan.
Di sisi lain, potensi perikanan pesisir seperti padang garam dan rumput laut dinilai layak menjadi penopang ekonomi tambahan.
Dalam sesi dialog, warga Kolikapa menyoroti lambannya penerbitan Sertifikat Hak Milik (SHM) rumah. Aspirasi ini menjadi catatan prioritas karena berkaitan langsung dengan kepastian hak dan akses ekonomi.
FGD menyimpulkan perlunya strategi terpadu untuk mendorong Maukaro sebagai simpul ekonomi baru berbasis peternakan, pertanian, perkebunan, dan perikanan.
Kolikapa diproyeksikan menjadi pusat kawasan, dengan dukungan wilayah sekitar seperti Wewaria, Maurole, Kotabaru, hingga Detukeli. Penguatan konektivitas darat–laut menjadi kunci utama keberhasilan.
Tim 1 Ekspedisi Patriot UNDIP akan merampungkan laporan final dan menyerahkannya ke Pemkab Ende, Pemprov NTT, dan Kementerian Transmigrasi pada awal Desember 2025.
Baca juga : Sekda Jateng Lepas Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat ke Karimunjawa, Kirim Uang Rp3,6 M
Laporan tersebut berisi rekomendasi ringkas, terukur, dan siap ditindaklanjuti untuk mendorong Maukaro tumbuh sebagai kawasan transmigrasi yang berdaya, mandiri, dan berkelanjutan. (03)