
SEMARANG, Jatengnews.id – Fakta baru terungkap terkait detik-detik meninggalnya dosen Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang, Dwinanda Linchia Levi (35).
Rekaman CCTV menunjukkan AKBP Basuki, yang berada satu kamar dengan korban, sempat keluar-masuk kamar kos dalam keadaan panik.
Baca juga: AKBP Basuki Dicopot dari Jabatan Terkait Kasus Kematian Dosen Untag
Levi sebelumnya ditemukan meninggal dunia di kamar kos Hotel Mimpi Iin Semarang, Senin (17/11/2025) sekitar pukul 05.30 WIB. Dari hasil penelusuran penyidik Ditreskrimum Polda Jateng, diketahui korban dan Basuki sudah berada di kamar 201 sejak Minggu (16/11/2025) pukul 14.00 WIB.
Kuasa hukum keluarga Levi, Zainal Abidin Petir, menyampaikan bahwa korban tidak terlihat keluar kamar sejak masuk pada hari Minggu. “Semenjak itu korban sampai pagi tidak keluar lagi,” ujarnya usai audiensi dengan Polda Jateng Kamis (27/11/2025).
Berbeda dengan korban, rekaman CCTV menunjukkan aktivitas mencurigakan dari AKBP Basuki.
“Sekitar pukul 05.00 WIB, ia terlihat keluar masuk seperti orang panik. Saya yakin sebelum jam lima korban sudah meninggal dunia,” kata Petir di kantor Ditreskrimum Polda Jateng.
Kecurigaan keluarga semakin besar ketika laporan ke polisi baru dibuat sekitar pukul 10.30 WIB. “Ngapain waktu lama sekali ini kok tidak segera membuat laporan polisi? Wong dia juga polisi,” tegasnya.
Petir mendesak penyidik agar segera menetapkan tersangka setelah adanya dua alat bukti yang membuat kasus naik ke tahap penyidikan. Namun, ia menilai pasal 359 KUHP yang disiapkan penyidik masih lemah untuk menjerat pelaku. Ia juga menyoroti posisi Basuki sebagai perwira menengah.
“Apalagi yang dia itu perwira menengah. Kasubdit 2 Dirreskrimum yang menyidik juga satu level pangkat AKBP,” ujarnya.
Baca juga: Kasus Meninggalnya Dosen Untag, AKBP Basuki Diduga Jalin Hubungan Asmara Sejak 2020
Karena itu, pihak keluarga meminta Kapolda Jateng turun langsung mengawasi proses hukum. “Kami harap AKBP B dapat dijatuhi sanksi etik paling berat, yakni dipecat atau PTDH,” tegas Petir.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, menyatakan pihaknya masih menunggu hasil forensik sebagai penentu penyebab pasti kematian korban. “Hasil forensik inilah yang nanti akan menjelaskan penyebab kematian almarhumah,” katanya.(02)