Beranda Daerah Sumanto Minta Pemprov Jadikan Pertanian Fokus Utama Pembangunan 2026

Sumanto Minta Pemprov Jadikan Pertanian Fokus Utama Pembangunan 2026

Sumanto menegaskan pentingnya sektor pertanian dalam pembangunan daerah dan ketahanan pangan di Jawa Tengah.

Ketua DPRD Jateng Sumanto usai melakukan panen jagung belum lama ini. (Foto : Dok DPRD Jateng)

SEMARANG, Jatengnews.id – Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto, menegaskan perlunya menjadikan sektor pertanian sebagai prioritas utama pembangunan daerah.

Menurutnya, pangan merupakan penopang kehidupan masyarakat sekaligus sejalan dengan visi Gubernur Jateng untuk memperkuat posisi provinsi ini sebagai lumbung pangan nasional.

Baca juga : Sumanto Dorong Pemerintah Tangani Masalah Krusial di Sektor Peternakan

Sumanto mengatakan, orientasi tersebut tercermin dalam arah kebijakan APBD Jawa Tengah 2026 yang masih menitikberatkan pada penguatan ketahanan pangan. Meski terjadi penurunan dana transfer dari pemerintah pusat, ia berharap alokasi anggaran untuk sektor pertanian dan peternakan tetap optimal.

“Walau ada pemangkasan pada dana transfer yang berdampak pada keterbatasan anggaran di beberapa sektor, kami ingin program penguatan pertanian tetap berjalan maksimal karena menjadi tulang punggung visi-misi lumbung pangan nasional,” ujarnya.

Ketua DPRD Jateng Sumanto saat melakukan paparan belum lama ini. (Foto : Dok DPRD Jateng)
Ketua DPRD Jateng Sumanto saat melakukan paparan belum lama ini. (Foto : Dok DPRD Jateng)

a menilai Pemprov perlu mempercepat langkah strategis di sektor pertanian. Mengutip pesan Presiden Soekarno saat peresmian Fakultas Pertanian UI tahun 1952, Sumanto menegaskan bahwa persoalan pangan adalah persoalan hidup matinya bangsa.

“Jika kebutuhan pangan masyarakat tidak terpenuhi, dampaknya akan langsung dirasakan banyak orang,” tegasnya.

Menurutnya, berbagai program pertanian belum berjalan efektif karena masih ditemui sejumlah kendala mendasar. Mulai dari distribusi bibit unggul dan pupuk subsidi yang belum merata, pemanfaatan teknologi pertanian yang masih rendah, hingga minimnya inovasi di tingkat petani.

“Masih banyak petani yang menghadapi mahalnya biaya operasional, kurangnya pendampingan teknologi, dan fluktuasi harga hasil panen,” jelas mantan Ketua DPRD Karanganyar tersebut.

Sumanto menyebut ada tiga unsur penting yang harus diperkuat untuk mengembangkan sektor pertanian, yakni petani, penyuluh, serta lembaga ekonomi pedesaan seperti koperasi dan lembaga keuangan mikro.

Selain itu, ia menyoroti tantangan klasik di sektor pertanian, yaitu alih fungsi lahan dan minimnya regenerasi petani. Alih fungsi lahan, menurutnya, sering terjadi karena tawaran harga tinggi, padahal dalam jangka panjang bisa merugikan petani itu sendiri.

“Warisan sawah jangan mudah dijual meski ditawar dengan harga tinggi. Nilai uang akan habis, sedangkan sumber penghasilan hilang,” katanya.

Ia juga mengungkapkan kekhawatiran soal menurunnya minat generasi muda menjadi petani. Dalam setiap temu tani yang digelar, ia mendapati sebagian besar petani berusia di atas 50 tahun.

Baca juga : Dongkrak Sektor Peternakan, Ketua DPRD Jateng Sumanto Minta Pemerintah Beri Insentif ke Peternak

“Ini menunjukkan tidak ada regenerasi. Bertani harus dibuat menjadi profesi yang menarik dan memberikan pendapatan layak agar anak muda mau terjun,” ujarnya. (ADV)

Exit mobile version