31 C
Semarang
, 12 Desember 2025
spot_img

Astindo Jelajahi 4 Desa Wisata Gunungpati, Semarang Siap Tawarkan Paket Wisata Kolaborasi

Mereka diajak mengenal potensi empat desa wisata yang menjadi unggulan Gunungpati, yakni Desa Wisata Kandri, Jatirejo, Cepoko, dan Nongkosawit.

SEMARANG, Jatengnews.id – Sedikitnya 30 anggota Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) mengikuti workshop dan FGD bertajuk Jateng On Matching (JOM) yang digelar di jalur Paket 4 Desa Wisata Gunungpati, Kota Semarang, Kamis (11/12/2025).

Para peserta berasal dari berbagai kota besar seperti Bandung, Cirebon, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Lampung. Mereka diajak mengenal potensi empat desa wisata yang menjadi unggulan Gunungpati, yakni Desa Wisata Kandri, Jatirejo, Cepoko, dan Nongkosawit.

Jelajah Potensi 4 Desa Wisata Gunungpati

Di Desa Wisata Kandri, rombongan menikmati pengalaman naik speed boat di Waduk Jatibarang kemudian mengunjungi Omah Pintar Petani (OPP) dan Omah Alas.

Selanjutnya, peserta mengunjungi wisata edukasi Green Fresh Farm (GFF) di Desa Wisata Jatirejo untuk melihat potensi edukasi peternakan sapi.

Baca juga: DPR dan Kemenparekraf Dorong Kemandirian Desa Wisata: Event Semarang Diminta Libatkan Desa-Desa Wisata

Lokasi ketiga berada di Agrowisata Buah Cepoko. Di tempat ini peserta dapat membeli berbagai produk olahan buah khas Gunungpati.

Destinasi terakhir adalah Pendopo Nongkosawit. Para agen biro pariwisata ini diperkenalkan pada paket edukasi kesenian seperti bermain gamelan, membuat Wayang Ringut, dan aktivitas budaya lainnya.

Kegiatan ditutup dengan makan siang dan sesi evaluasi sebagai masukan bagi empat desa wisata yang akan dikemas menjadi paket kolaborasi oleh Dinas Pariwisata Kota Semarang.

Respons Peserta Astindo

Salah satu peserta dari Bandung, Joseph Sugeng Irianto, menyampaikan bahwa potensi wisata Kota Semarang, khususnya desa wisata, sudah sangat baik dan terintegrasi.

“Desa wisata ini sudah bagus dan terkonsep, mulai dari atraksi danau di Goa Kreo. Akan lebih menarik jika dikembangkan spot minum kopi di tengah danau agar wisata speed boat semakin hidup,” ujarnya saat ditemui Jatengnews.id

para pengunjung atraksi speed boat
Para peserta saat mencoba atrasi speed boat di Waduk Jatibarang di Desa Wisata Kandri, Kamis (11/12/2025). (Foto: Eko)

Joseph yang juga Ketua Astindo Jawa Barat juga menilai kearifan lokal perlu diperkuat, termasuk penyediaan suvenir unik dan terjangkau. Selain itu, integrasi dengan wisata Jeep dianggap mampu menambah daya tarik Paket 4 Desa Wisata.

Ia juga memberi masukan untuk Rumah Alas agar menambah variasi atraksi seni karena tempat itu awalnya merupakan rumah seniman. Pada edu-wisata GFF, Joseph menyarankan penataan ulang alur edukasi agar jarak antara kandang dan area kegiatan tidak terlalu dekat demi kenyamanan pengunjung.

Di Agrowisata Cepoko, ia merekomendasikan penguatan atraksi petik buah sebagai pengalaman istimewa bagi wisatawan.

Sementara di Nongkosawit, ia menilai paket belajar gamelan sangat diminati wisatawan, termasuk wisatawan mancanegara. “Konsep yang ditawarkan sudah bagus dan sangat menjual bagi wisatawan asing,” tegasnya.

Astindo: Potensi Semarang Besar dan Siap Dijual

Ketua Astindo Jawa Tengah, Dian Dalu Akirta menyampaikan bahwa program Jateng On Matching bertujuan memperluas informasi destinasi serta mempertemukan pelaku desa wisata dan buyer.

“Beberapa kolega kami masih mempertanyakan objek wisata di Kota Semarang dan Jawa Tengah. Ternyata Semarang punya Waduk Jatibarang yang indah, bersih, dan dikelilingi desa wisata yang potensial,” katanya.

Baca juga: Semarang Perkuat Citra Kota Wisata Lewat Gelaran Event dan Pembenahan Destinasi

Ia mengaku mendapat banyak respons positif setelah mengikuti fun trip ini.

“Teman-teman sangat antusias. Semarang punya potensi wisata luar biasa yang siap dijual kepada customer,” ujarnya.

Harga paket kolaborasi 4 desa wisata ini ditawarkan mulai Rp250 ribu hingga Rp1 juta per orang, termasuk penginapan.

“Saya berharap kegiatan ini terus memperkuat kolaborasi antara pelaku desa wisata, pemerintah, dan biro perjalanan,” imbuh Dian.

Dalam paket kolaborasi ini, Asosiasi Jeep Wisata Kota Semarang (Ajisaka) turut mendukung sebagai mitra transportasi menuju empat desa wisata tersebut. (01).

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN