SEMARANG, Jatengnews.id – Transparency International (TI) Indonesia, bersama Pattiros dan beberapa NGO, menggelar peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) pada Kamis (18/12/2025) di Semarang.
Dalam kegiatan ini, mereka menyoroti hubungan antara praktik korupsi dan bencana alam.
Baca juga: Kejari Karanganyar Tegaskan Komitmen Bersama Berantas Korupsi
Sekjen TI Indonesia, J. Danang Widoyoko, menjelaskan bahwa peringatan digelar berbeda dari jadwal nasional pada 9 Desember.
“Kami memilih waktu lain agar fokus pada bencana di Sumatera, yang sebetulnya bukan bencana alam murni, tapi bencana manusia,” ujarnya dalam Sarasehan Darurat Iklim di Jalan Sendangmulyo, Tembalang, Semarang.
Menurut Danang, konversi hutan menjadi perkebunan skala besar, yang banyak dipengaruhi praktik tata kelola yang buruk, telah memperparah dampak bencana.
“Kalau tidak ada faktor korupsi, bencana alam tetap ada, tapi korbannya tidak sebanyak ini,” tegasnya.
Baca juga: Pengelola BUMDes Berjo Datangi Kejari Karanganyar
Selain menyoroti Sumatera, Danang juga menekankan pentingnya konsultasi publik dan perlindungan masyarakat lokal dalam Proyek Strategis Nasional. Warga terdampak hadir dalam diskusi untuk berbagi pengalaman tentang penggusuran dan kerugian akibat proyek yang tidak transparan.
TI Indonesia mendesak pemerintah lebih serius menjaga lingkungan dan menghindari program yang berpotensi menimbulkan masalah baru, demi mencegah bencana manusia yang lebih parah di masa depan.(02)



