
SEMARANG, Jatengnews.id – Suasana haru menyelimuti RSUP Dr. Kariadi Semarang, Senin (22/12/2025), saat keluarga korban kecelakaan bus PO Cahaya Trans satu per satu mendatangi posko untuk memastikan kondisi anggota keluarga mereka.
Tangisan pecah ketika sejumlah keluarga harus menerima kenyataan pahit kehilangan orang tercinta dalam insiden maut di Tol Krapyak, Kota Semarang, dinihari tadi.
Baca juga : Pemprov Jateng Tanggung Penuh Pemulangan Korban Bus Tol Krapyak
Suratmo dan putrinya Lufi warga asal Boyolali, yang datang ke RSUP dr. Kariadi untuk memastikan kondisi keluarganya. Saat memasuki ruang jenazah, tangisan Lufi tak lagi terbendung dan terlihat mata Suratno juga ikut berkaca-kaca.
“Istri saya dan saudara berangkat dari Karawang habis nengok cucu yang baru lahir tiga bulan,” ujar Suratmo.
Tangis Lufi semakin tak terbendung saat keluar dari ruang jenazah. Ia memastikan ibu kandungnya, Ngatiyem, serta salah satu anggota keluarga lainnya, Wahyu Eko Utomo, dinyatakan meninggal dunia.
Tak hanya itu, keluarga tersebut juga kehilangan tiga anggota keluarga lain yang turut menjadi korban meninggal dunia, yakni Anis Munandar, Srihono, dan Sugimo.
“Sampai subuh tadi kami belum menerima kabar, sampai jam 08.00 WIB pagi kami juga belum informasi yang jelas,” terangnya.
Keluarga korban lainnya, Yayan Nur Prasetyo, juga mendatangi RSUP Dr. Kariadi untuk memastikan kondisi jenazah Anis Munandar dan Sugimo. Ia mengaku, masih memiliki hubungan keluarga dengan Suratmo.
“Anis Munandar dan Sugimo juga lagi nengok ponakan yang baru lahir. Harusnya subuh itu sudah sampai Boyolali, tapi malah nggak ada kabar,” ungkap Yayan.
Yayan mengatakan, dirinya mengetahui peristiwa kecelakaan bus PO Cahaya Trans dari pemberitaan media. Perasaannya hancur saat memastikan ada anggota keluarganya yang menjadi korban dalam insiden tragis tersebut.
Keluarga korban lain, Teguh pekerja asal Klaten mengaku sengaja datang ke RSUP dr. Kariadi untuk memastikan kondisi keluarganya.
Ia yang bekerja di Semarang, mengaku diminta keluarga dari Klaten untuk memastikan apakah benar pasangan suami istri (Pasutri) Listiana (44) dan Yanto (47) menjadi korban dalam insiden ini.
“Ternyata benar keluarga saya menjadi korban dalam kecelakaan tersebut dan pasutri meninggal dunia,” ucap Teguh yang merupakan keponakan Teguh tersebut.
Yanto dan Listiana merupakan perantau asal Kalikebo, Trucuk, Klaten. Mereka setiap harinya bekerja di Lampung sebagai seorang pedagang.
“Setiap tiga bulan itu pulang ke Klaten, ini kebetulan liburan sengaja pulang kampung,” katanya
Selanjutnya, dirinya menunggu proses pemulangan jenazah dari RSUP dr. Kariadi menuju ke Klaten.
Sementara itu, staf Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Muhammad Dofan, menyampaikan bahwa proses pemulangan jenazah korban kecelakaan telah dimulai setelah keluarga melakukan verifikasi data di posko RSUP Dr. Kariadi.
“Sudah ada empat jenazah yang telah dibawa ambulance ke rumah duka. Jenazah Shirono Klaten, Ngatiyem Boyolali, Sugimo Boyolali dan Anis Munandar Boyolali,” ungkap Dofan.
Baca juga : Korban Meninggal Kecelakaan Bus Tol Krapyak Terima Santunan Rp50 Juta
Ia menambahkan, pihak RSUP Dr. Kariadi menargetkan seluruh proses pemulangan jenazah korban kecelakaan bus di Tol Krapyak dapat diselesaikan hari ini. Sejumlah keluarga korban lainnya juga terus berdatangan ke rumah sakit untuk melakukan verifikasi dan menjemput jenazah anggota keluarganya. (03)