27 C
Semarang
, 23 Desember 2025
spot_img

Aset KPRI Bhakti Praja Jateng Tumbuh di 2025, SHU 2026 Diproyeksi Tembus Rp6,1 Miliar

Hal tersebut mengemuka dalam Rapat Anggota Rencana Kerja dan RAPB Tahun 2026 di Gedung Merah Putih, Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (23/12/2025).

SEMARANG, Jatengnews.id – Aset dan ekuitas Koperasi KPRI Bhakti Praja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah masih menunjukkan pertumbuhan pada tahun 2025 di tengah berbagai tantangan ekonomi.

Hal tersebut mengemuka dalam Rapat Anggota Rencana Kerja dan RAPB Tahun 2026 di Gedung Merah Putih, Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (23/12/2025).

Baca juga: Pengurus Koperasi Merah Putih Ikuti Pelatihan Akuntansi

Ketua KPRI Bhakti Praja Pemprov Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, mengatakan aset koperasi hingga Desember 2025 diproyeksikan mencapai Rp126,67 miliar, atau naik 0,08 persen dibandingkan tahun 2024.

“Sementara kekayaan atau ekuitas diproyeksikan mencapai Rp61,35 miliar, atau meningkat 11,01 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Sujarwanto.

Ia menjelaskan, rasio keuangan koperasi berada dalam kondisi baik. Likuiditas tercatat 166,3 persen, solvabilitas 188,26 persen, dan rentabilitas modal 7 persen. Adapun Sisa Hasil Usaha (SHU) sebelum pajak diproyeksikan mencapai Rp4,9 miliar pada 2025.

“Berdasarkan kinerja tahun buku 2024 yang telah diaudit, koperasi memperoleh opini wajar dalam segala hal yang material. Dinas Koperasi dan UKM juga telah memberikan predikat sehat,” katanya.

Untuk tahun 2026, Sujarwanto optimistis kinerja koperasi akan meningkat. SHU diproyeksikan mencapai Rp6,1 miliar, atau tumbuh 24,67 persen, seiring pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang stabil dan inflasi yang terjaga.

Saat ini, jumlah anggota KPRI Bhakti Praja Pemprov Jateng tercatat 6.934 orang dan diproyeksikan bertambah pada akhir tahun seiring rekrutmen CPNS dan penetapan PPPK, termasuk PPPK paruh waktu.

Baca juga: Koperasi Merah Putih Bangkitkan Ekonomi Desa, Pakopen Jadi Pelopor di Kabupaten Semarang

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menegaskan koperasi merupakan tulang punggung ekonomi kerakyatan yang harus terus beradaptasi dengan dinamika zaman.

“Pengurus harus memiliki kemampuan manajemen yang baik, dan anggota juga perlu memiliki rasa memiliki. Setiap anggota punya hak bersuara, menyampaikan usulan dan kritik demi kemajuan koperasi,” ujarnya.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN