27 C
Semarang
, 23 Desember 2025
spot_img

Dari Balik Lapas, Karya Batik Warga Binaan Tuai Apresiasi Wali Kota Semarang

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng memuji Fashion Show Batik Nusantara di Lapas Perempuan sebagai cermin keberhasilan pembinaan.

SEMARANG, Jatengnews.id – Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng menilai Fashion Show Batik Nusantara yang digelar di Lapas Perempuan Klas IIA Wanita Semarang sebagai cerminan keberhasilan pembinaan warga binaan yang mengedepankan nilai kemanusiaan dan martabat perempuan.

Kegiatan bertajuk “Benang Cinta Ibu dari Balik Tangan yang Menguatkan” itu berlangsung Senin (22/12/2025) dan dirangkai dengan peluncuran serta lelang karya batik unggulan.

Baca juga : NET Attorney Law Firm Gelar Pendidikan Hukum di Lapas Perempuan Semarang

Digelar bertepatan dengan peringatan Hari Ibu ke-97, acara ini menjadi ruang ekspresi bagi warga binaan perempuan untuk menampilkan karya kreatif berbasis batik nusantara. Peragaan busana menampilkan koleksi batik hasil kolaborasi antara warga binaan, pengrajin, dan desainer profesional, dengan dukungan Indonesian Fashion Chamber (IFC) serta para pelaku industri fesyen nasional.

Menurut Agustina, kegiatan tersebut membuktikan bahwa lembaga pemasyarakatan tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembinaan, tetapi juga ruang tumbuh bagi kreativitas dan harapan baru. Dari balik keterbatasan, para warga binaan mampu melahirkan karya bernilai estetika tinggi yang memiliki daya saing.

“Ini adalah contoh pembinaan yang memberi ruang pada potensi. Karya-karya batik yang ditampilkan tidak kalah kualitasnya dengan produksi luar. Yang terpenting, ada pesan tentang cinta, ketulusan, dan semangat untuk bangkit,” ujar Agustina.

Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Pupayoga, yang turut hadir, menegaskan pentingnya memberikan kesempatan kedua bagi perempuan untuk memperbaiki masa depan. Ia menilai kegiatan ini sebagai bentuk nyata keberpihakan terhadap pemberdayaan perempuan.

“Perempuan harus diberi ruang untuk bangkit. Masa lalu bukan penghalang untuk tetap berkontribusi dan mengambil peran dalam kehidupan bermasyarakat,” katanya.

Agustina juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran Lapas Perempuan Klas IIA Wanita Semarang atas terciptanya sistem pembinaan yang aman dan produktif. Menurutnya, suasana yang kondusif menjadi kunci tumbuhnya kreativitas dan kesiapan warga binaan menghadapi kehidupan setelah masa pidana.

“Saat karya mereka diapresiasi, kepercayaan diri akan tumbuh. Itu bekal penting ketika nanti mereka kembali ke masyarakat,” tambahnya.

Rangkaian acara ditutup dengan peluncuran dan lelang mahakarya batik warga binaan, di antaranya motif Malini Padma dan Bunga Teratai. Lelang tersebut tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga menjadi simbol dukungan publik terhadap proses pemulihan dan kemandirian warga binaan perempuan.

Baca juga : Usai Kabur dari Lapas Semarang, Agus Hartono Dipindah ke Nusakambangan

Momentum Hari Ibu semakin memperkuat pesan bahwa perempuan, dalam kondisi apa pun, tetap memiliki peran strategis sebagai sumber kekuatan, ketangguhan, dan kasih sayang. Pemerintah Kota Semarang pun mendorong agar kolaborasi lintas sektor seperti ini terus dikembangkan sebagai bagian dari pembangunan kota yang inklusif dan berkeadilan. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN