29.1 C
Semarang
, 14 May 2025
spot_img

Gantikan Ibunda, Ini Sosok Jamaah Haji Termuda Karanganyar Berusia 19 Tahun

Karanganyar, Jatengnews.id – Sebanyak 509 calon Jemaah Calon Haji (JCH) dari Kabupaten Karanganyar siap diberangkatkan ke tanah suci Makkah 19 Mei 2025 mendatang.

JCH Karanganyar ini tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 61 dan 62.

Baca juga: Bupati Rober Christanto Lepas Ratusan JCH Asal Karanganyar

Mayoritas Jemaah haji Karanganyar,  berusia lanjut 65 tahun ke atas. Namun, dalam pamitan Jemaah haji dengan Bupati Karanganyar Rober Christanto dan Wakil Bupati Adhe Eliana serta seluruh jajaran Forkompimda, ada satu JCH termuda yang masih berusia 19 tahun.

Sosok tersebut ialah Afifah Nurul Khafidi  yang merupakan Jemaah haji dari Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar.

Afifah mengatakan, dia dapat berangkat ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah haji, menggantikan almarhumah ibundanya yang meninggal dunia 2021 lalu. Almarhumah ibundanya mendaftar haji pada 2012 lalu atau saat Afifah berusia 6 tahun.

“Almarhumah ibu meninggal dunia sebelum dapat melaksanakan ibadah haji. Untuk itu, saya menggantikan posisi ibu untuk berangkat ke tanah suci. Saya akan mendoakan almarhumah ibu di Tanah Suci Mekkah,”ujarnya sambil menitikkan air mata.

Afifah menjelaskan sama halnya dengan JCH lain, dia mengikuti seluruh proses sebelum berangkat ke Tanah Suci Mekkah. Selain mengikuti manasik haji, Afifah melakukan persiapan tentang ilmu dan pengetahuan terkait tata pelaksanaan haji.

Baca juga: Kemenag Perketat Pemeriksaan Kesehatan JCH 2024

“Saya menyadari masih awam, masih kurang sehingga terus belajar. Selain belajar sendiri, saya juga mendapat bimbingan dari ayah,” katanya.

Afifah  menuturkan, untuk mengejar ketertinggalan ilmu dan pengetahuan memanfaatkan berbagai metode. Mulai dari belajar lewat Youtube, kajian ustaz-ustaz agar mengetahui secara rinci terkait manasik haji sesuai ajaran agama.

“Saya juga melakukan persiapan fisik dan mental secara mandiri. Kondisi di Arab Saudi yang berbeda terutama masalah  cuaca ditambah banyaknya Jemaah. Ini  membutuhkan fisik dan mental prima. Tidak ada persiapan khusus hanya persiapan fisik, mental, dan secara keilmuan,”pungkasnya. (Iwan-02).

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN