Semarang, Jatengnews.id – Ribuan sopir truk melakukan demo dengan memblokade Jalan Siliwangi Semarang (Pantura) pada Senin (23/6/2025), tepatnya di depan Gerbang Tol Krapyak dan Kantor Dinas Perhubungan Jateng.
Aksi demo ini menyebabkan kemacetan total dari dan menuju Kota Semarang.
Baca juga: Ratusan Driver Truk Kendal Gelar Aksi Demo Protes Aturan ODOL
Demo dipimpin oleh Aliansi Pengemudi Independent (API), sebagai bentuk protes terhadap penindakan pelanggaran Over Dimension Over Load (ODOL) yang mengacu pada UU No. 22 Tahun 2009.
Ketua API, Suroso, mengatakan penegakan UU ODOL saat ini justru menyudutkan para sopir.
“Kalau UU ini diterapkan, yang paling berat terdampak ya kami, sopir. Padahal kami hanya pelaksana di lapangan,” ujarnya Senin (23/6/2026).
Ia menilai nasib sopir truk jauh lebih tidak menentu dibanding buruh pabrik.
“Kami ini buruh profesi, tapi tidak ada tunjangan, tidak ada perlindungan hukum. Di jalan malah sering kena pungli dan premanisme,” katanya.
Menurutnya, dalam satu perjalanan, pungli bisa mencapai Rp2–3 juta. Ia juga menyebut tekanan dari oknum aparat masih sering terjadi.
Suroso menegaskan bahwa mereka tidak menolak program Zero ODOL, namun meminta agar UU No. 22 Tahun 2009 direvisi dulu sebelum dilakukan penindakan.
Baca juga: Gubernur Ahmad Luthfi Koordinasi dengan Pusat dan Polda Terkait Demo ODOL
“Kami bukan menolak aturan. Tapi jangan kami yang dikorbankan duluan,” tegasnya.
API mengklaim aksi ini melibatkan lebih dari 3.000 sopir dari 200–300 komunitas se-Jawa Tengah. Mereka juga mengancam akan melakukan mogok nasional jika tuntutan tidak didengar.
“Kami nggak akan turun ke jalan, tapi mogok di rumah. Kalau sopir mogok, distribusi logistik bisa lumpuh. Negara juga yang rugi,” pungkas Suroso.(kamal-02)