28.3 C
Semarang
, 8 Agustus 2025
spot_img

Menteri ATR Apresiasi Jawa Tengah, Lahan Pertanian Mayoritas Terjaga

91 persen lahan pertanian abadi atau LP2B (Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan) di provinsi ini masih terlindungi dari alih fungsi.

PURWOREJO, Jatengnews.id  – Jawa Tengah mencatatkan capaian tertinggi secara nasional dalam menjaga kelestarian lahan pertanian.

Berdasarkan data Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), 91 persen lahan pertanian abadi atau LP2B (Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan) di provinsi ini masih terlindungi dari alih fungsi.

Baca juga: Gubernur Ahmad Luthfi : Irigasi Ini Bukti Jateng Siap Jaga Ketahanan Pangan

“Jawa Tengah ini luar biasa. Surplus 4 persen dari target nasional. Banyak provinsi lain sudah lampu merah, tapi Jateng justru jadi contoh,” kata Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, saat menghadiri pencanangan Gerakan Bersama Pemasangan Tanda Batas (Gemapatas) 2025 di Purworejo, Kamis (7/8/2025).

Nusron menambahkan, selama empat tahun terakhir (2021–2025), alih fungsi lahan pertanian di Jateng hanya sebesar 1.218 hektare dari total lebih dari satu juta hektare lahan. “Alih fungsi lahannya kecil sekali. Ini termasuk yang terbaik secara nasional,” tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan komitmennya menjaga zona hijau dan lahan produktif dari alih fungsi. Dari total hampir 3,5 juta hektare luas wilayah Jateng, sekitar 1,5 juta hektare merupakan zona hijau yang harus dilindungi.

“Kami harap zona hijau ini tidak diubah menjadi zona pembangunan. Ini soal kedaulatan pangan. Kami ingin Jawa Tengah tetap menjadi ijo royo-royo,” ujar Ahmad Luthfi.

Baca juga: Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Dukung Program Sekolah Rakyat

Pada 2024, Jawa Tengah menyumbang 18,8 persen dari total produksi pangan nasional dan menjadi penopang utama swasembada pangan Indonesia.

“Menjaga lahan pertanian berarti menjaga masa depan pangan bangsa,” tegas Gubernur.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN