KABUPATEN SEMARANG, Jatengnews.id – Dusun Karangbolo, Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, dikenal sebagai sentra UMKM yang memproduksi aneka camilan khas, terutama peyek dan keripik.
Sejak 1970-an, denyut ekonomi warga terus tumbuh dari dapur-dapur sederhana yang kini menjadi identitas desa.
Kepala Dusun Karangbolo, Mitwa Amir, mengisahkan bahwa usaha keripik sudah digeluti keluarganya sejak 1986. “Sebelum saya lahir, ibu saya sudah bergelut di aneka peyek dan tempe keripik,” ungkapnya.
Baca juga: Kunjungi Semarang Gibran Borong Gethuk dan Sapa UMKM
Kini, tercatat ada 56 UMKM di Karangbolo, mayoritas memproduksi peyek dan keripik. Meski banyak usaha serupa, persaingan berjalan sehat karena setiap perajin memiliki racikan khas dan jalur pemasaran berbeda.
“Kalau saya kurang barang, saya pesan ke warga lain supaya pesanan saya bisa terpenuhi. Begitu pula sebaliknya,” tambah Mitwa.
Strategi Bertahan UMKM Peyek
Salah satu pelaku UMKM, Muawanah, menggeluti usaha peyek sejak 2002. Menurutnya, hampir setiap rumah di Karangbolo bisa memproduksi camilan serupa, sehingga menjaga mutu dan kualitas menjadi tantangan utama.
“Ya intinya usaha ini buat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Kita harus pandai menjaga mutu agar tidak tergeser,” jelasnya.
Pelaku UMKM lainnya, Umi Latifah, melanjutkan usaha peyek keluarganya. Dalam sehari, ia memproduksi sekitar 10 kilogram peyek. Tantangan muncul karena bahan baku kacang hijau bersifat musiman, sehingga ketersediaannya tidak selalu stabil.
Baca juga: Agustina Tegaskan Komitmen Majukan UMKM dan Pasar Tradisional Semarang
Meski begitu, Umi tetap menjaga kualitas. Ia menggunakan plastik tebal agar peyek lebih awet dan memberi kesan profesional. “Selain rasa, kami ingin memberikan kesan rapi lewat kemasan,” katanya.
Bagi warga Karangbolo, usaha peyek bukan sekadar mencari nafkah, tetapi juga menjaga tradisi dan identitas desa. Harapan mereka, UMKM bisa terus berkembang, semakin berkualitas, dan mampu mengangkat nama Karangbolo sebagai pusat camilan khas Semarang. (01).