26.4 C
Semarang
, 23 September 2025
spot_img

Curug Lawe Secepit: Energi Hijau yang Menjaga Alam dan Memberdayakan Desa

Derasnya aliran Curug Lawe Secepit kini tak hanya indah dipandang, tapi juga memberi penerangan bagi desa. Berkat CSR PLN Indonesia Power UBP Semarang, kawasan ini bertransformasi menjadi wisata hijau unggulan di Jawa Tengah dengan energi terbarukan, konservasi alam, dan kopi endemica sebagai ikon ekonomi masyarakat

Kendal, Jatengnews.id – Gemericik air jatuh dari ketinggian Curug Lawe Secepit terdengar syahdu, berpadu dengan semilir angin dari pepohonan hijau yang tumbuh di sekitarnya. Dulu, keindahan ini hanya bisa dinikmati sebatas panorama alam.

Kini, air terjun yang berada di Desa Ngresepbalong, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga sumber kehidupan baru bagi pengelola dan warga sekitar.

Transformasi ini terjadi berkat program Corporate Social Responsibility (CSR) PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Semarang yang menghadirkan konsep wisata hijau melalui konservasi alam, energi terbarukan, dan kopi endemica sebagai penggerak ekonomi lokal.

PLTMH untuk mendukung suplai energi listrik
PLTMH untuk mendukung suplai energi listrik di Kawasan Wisata Curug Lawe Secepit Kendal, Rabu (17/9/2025). (Foto: Shodiqin)

PLTMH dan Penerangan Desa

Kang Polo, pengelola wisata sekaligus warga setempat, mengaku program CSR tersebut membawa perubahan nyata. Salah satunya adalah keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang memanfaatkan aliran Curug Lawe.

Awalnya, PLTMH dibangun sederhana pada 2021 dengan kapasitas 1 kilowatt (Kw) atau 1000 watt (W) hanya untuk menerangi warung kopi atau Kopi Pucu’e Kendal. Seiring waktu, PLN Indonesia Power bersama Universitas Negeri Semarang (Unnes) hadir menyempurnakan hingga kini mampu menghasilkan daya 4.000 watt. Listriknya tidak hanya untuk warung kopi, tetapi juga untuk penerangan jalur menuju wisata dan fasilitas pendukung lain.

“Alhamdulillah, jalur menuju curug yang dulu gelap dan rawan kini terang dengan lampu tenaga surya. Wisatawan lebih nyaman, dan desa pun tidak terbebani biaya listrik,” ujar Kang Polo kepada Jatengnews.id, disela-sela acara media gathering bersama PLN Indonesia Power Semarang, Rabu (17/9/2025).

Baca juga: Kisah Perjalanan Kang Polo: Dari Pemburu Hewan Menjadi Pemburu Foto

Hal itu dibenarkan, Asesitant Manager Pemeliharaan Mesin PLN Indonesia Power UBP Semarang Tarto saat dilokasi. Kepada Jatengnews.id, Tarto mengatakan PLN Indonesia Power hadir dalam rangka membantu pengembangan PLTMH dengan memanfaatkan aliran air dari Curug Lawe Secepit.

Diawali pada tahun 2022, PLN Indonesia Power membantu penyempurnaan PLTMH yang sudah berjalan dengan kapasitas 1000 watt . “Jadi kita membangun ulang  PLTMH yang sudah berjalan dan kita sempurnakan alatnya,” ujar Tarto sapaan akrabnya.

Dilajutkan pada tahun 2023, PLN Indonesia Power meningkatkan tenaganya menjadi 3 Kw atau 3000 watt dengan 2 mesin yakni 1 mesin beroperasi dan 1 standby. Kemudian diupdate kembali di tahun 2024, untuk penyempurnaan menjadi 4 Kw atau 4000 watt dengan model horizontal yang lebih andal dan efisien.

“Kini kawasan Curug Lawe Secepit teraliri listrik hingga 4.000 watt untuk penerangan jalan, warung kopi dan lainnya,” tambah Tarto.

Penghijauan dan Konservasi

Tak hanya menghadirkan listrik bersih, PLN Indonesia Power juga melakukan aksi penghijauan di kawasan rawan longsor Gunungsari. Sebanyak 100 bibit pohon ditanam bersama 30 relawan. Jenis pohon yang ditanam meliputi lerak, beringin, puspa, nogosari, wuru, dan kopi. Seluruh bibit tersebut berasal dari Rumah Bibit Handarbeni yang dikelola Pokdawis Gunungsari, mitra binaan PLN.

Ketua Pokdarwis Gunungsari Curug Lawe Secepit Kendal Wahyudi saat menerangkan Rumah Bibit Handarbeni
Ketua Pokdarwis Gunungsari Curug Lawe Secepit Kendal Wahyudi saat menerangkan Rumah Bibit Handarbeni di Kawasan Wisata Curug Lawe Secepit Kendal, kepada pengunjung, Rabu (17/9/2025). (Foto: Shodiqin)

Langkah ini memberi dampak ganda. Dari sisi lingkungan, pohon-pohon tersebut membantu menjaga stabilitas tanah untuk mencegah longsor sekaligus memperkuat konservasi keanekaragaman hayati. Dari sisi sosial-ekonomi, masyarakat turut berdaya melalui kegiatan konservasi, pembibitan, hingga pemanfaatan listrik PLTMH untuk kebutuhan sehari-hari.

Ketua Pokdarwis Pucu’e Gunungsari, Wahyudi, menambahkan bahwa energi PLTMH juga dimanfaatkan untuk Power Drying Dome Kopi. Kubah pengering kopi ini merupakan wujud implementasi energi terbarukan yang digunakan selama proses pengeringan biji kopi. Teknologi ini mampu menjaga kualitas biji kopi, mempercepat proses pengeringan, serta melindungi dari kontaminasi hama dan debu.

“Energi matahari menjadi sumber utama pada siang hari, sedangkan pada malam hari panas lampu dari PLTMH dimanfaatkan untuk menjaga kelangsungan pengeringan,” jelas Wahyudi.

Kopi Endemica: Dari Lereng Ungaran ke Pasar Nasional

Kawasan Curug Lawe Secepit tidak jauh dari perkebunan kopi yang tumbuh subur. Kopi yang dulunya hanya dikonsumsi pribadi kini menjelma menjadi produk unggulan desa dengan nama Kopi Endemica yang sudah dipatenkan, meskipun brand awal kopi disini dinamakan Kopi Endemix. “Karena Kopi Endemix sudah menjadi brand merek terdaftar di Jawa Barat,” ujar Wahyudi.

Baca juga: PLN Indonesia Power UBP Semarang Sabet Penghargaan Bronze di IDEAS Award 2025

Menurut Wahyudi, Kopi Endemica merupakan hasil budidaya petani lokal yang tergabung dalam kelompok tani Berkah Wana Lestari. Melalui pendampingan PLN Indonesia Power Semarang, para petani mendapat pelatihan Good Agricultural Practices (GAP) mulai dari pembibitan, perawatan tanaman, hingga pasca panen.

“Alhamdulillah, hasilnya kopi robusta khas lereng Ungaran kini mampu bersaing di pasar, bahkan sudah menembus pemasaran nasional dengan branding Kopi Endemica sebagai kopi khas daerah,” ungkapnya.

Tidak berhenti pada budidaya, PLN juga mendorong inovasi pasca panen. Melalui pembangunan Power Drying Dome bertenaga mikrohidro dari aliran Curug Lawe, proses pengeringan biji kopi kini lebih efisien dan higienis.

“Teknologi ini menjaga kualitas rasa kopi sekaligus meningkatkan nilai jual produk. Sejumlah warung kopi dan kafe wisata, seperti Kopi Pucu’e Kendal, ikut berkembang sebagai etalase utama produk Kopi Endemica,” tambah Wahyudi.

Seorang wisatawan membuang botol plastik di tempat sampah yang disediakan
Seorang anggota Pokdarwis Gunungsari memperlihatkan hasil racikan Kopi Endemica di Kawasan Wisata Curug Lawe Secepit Kendal, Rabu (17/8/2025). (Foto: Shodiqin)

Dalam dua tahun terakhir, dampak ekonominya mulai terasa. Kelompok petani kopi mencatat pendapatan hingga ratusan juta rupiah, sementara UMKM Kopi Endemica meraup puluhan juta rupiah. Angka ini menjadi bukti bahwa energi hijau dan kopi endemik bisa berjalan beriringan dalam membangun ekonomi desa.

Dari Pemburu Menjadi Penjaga Hutan

Perubahan juga dirasakan oleh Kang Polo. Warga Desa Ngesrepbalong, Kecamatan Limbangan, Kendal yang dulu dikenal sebagai pemburu satwa di hutan Curug Lawe Secepit.

“Dulu saya berburu untuk bertahan hidup. Sekarang, saya justru menjaga hutan. Dari kopi dan wisata hijau inilah saya bisa menghidupi keluarga,” tuturnya.

Kini ia aktif mengelola Rumah Bibit Handarbeni, Power Drying Dome, serta menjadi pemandu wisata. Bersama Pokdarwis, ia bahkan membuka paket wisata edukatif seperti edukopi dan bird watching. Wisatawan dapat belajar menanam kopi, memahami proses pascapanen, hingga menyeduh kopi robusta dan arabika khas Ungaran. Termasuk bird watching melihat Julang Emas, satwa dilindungi yang masih lestari di kawasan ini.

Bukan hanya pengelola yang merasakan manfaat, pengunjung pun mengaku puas menikmati keindahan Air Terjun Curug Lawe Secepit. Salah satunya Aprelia Saidah, salah satu wisatawan dari Kendal Kota.

Ia menyebut air terjun ini sangat layak dikunjungi karena pemandangannya indah, akses jalannya aman, dan tiket masuknya terjangkau, hanya Rp10 ribu per orang.

“Pengalaman yang saya rasakan usai tiba di lokasi sangat senang. Tempatnya bagus dan jadi rekomendasi bagi anak muda untuk liburan,” ujar Lia, sapaan akrabnya kepada Jatengnews.id, saat ditemui bersama rombongan.

Para pengunjung berfoto selfie
Para pengunjung berfoto selfie di belakang Air Terjun Curug Lawe Secepit Kendal, Rabu (17/9/2025). (Foto: Shodiqin)

Komitmen SDGs dan Dukungan Pemerintah

Senior Manager PLN Indonesia Power UBP Semarang, F. Erwin Putranto, menegaskan, program ini sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, khususnya poin ketahanan energi, ekonomi inklusif, dan konservasi lingkungan.

Khusus di Curug Lawe Secepit Kendal ini, PLN Indonesia Power mendukung pengembangan ekowisata Kopi Pucuk Kendal melalui pembangunan infrastruktur ramah lingkungan. Misalnya, penerangan jalan menggunakan pipa bekas pembangkit yang didaur ulang, serta pembangunan PLTMH berkapasitas 4.000 watt untuk menyuplai listrik kawasan wisata.

Baca juga: PLN IP UBP Semarang Gandeng Media Wujudkan Ekowisata Energi Hijau di Desa Ngesrepbalong

Selain itu, PLN Indonesia Power juga mengembangkan edukopi sebagai upaya memperluas pasar bagi penggiat kopi lokal. Kini, pengunjung tidak hanya menikmati alam Curug Lawe Sicepit dan kopi, tetapi juga bisa belajar proses budidaya hingga penyeduhan kopi.

“Kami sadar, kelestarian hulu di Ungaran sangat penting bagi Kota Semarang. Karena itu, kami berkoordinasi dengan pemerintah, Dinas Kehutanan, Forum DAS, serta masyarakat untuk menjaga lingkungan. Tantangan utama adalah sampah, sehingga kami memperbanyak fasilitas tempat sampah agar tidak mencemari sungai,” ujar Erwin sapaan akrabnya.

Seorang wisatawan membuang botol plastik di tempat sampah yang disediakan
Seorang wisatawan membuang botol plastik di tempat sampah yang disediakan Pokdarwis Gunungsari dari hasil CSR PLN Indonesia Power Semarang, Rabu (17/9/2025). (Foto: Shodiqin)

Untuk pelestarian satwa, pihaknya menggandeng lokal hero seperti Kang Polo, mantan pemburu yang kini menjadi fotografer satwa. Upaya ini menunjukkan hasil, misalnya populasi burung emas yang dulu hanya 3 ekor kini berkembang menjadi 10 pasang.

Melalui program Julang Emas, PLN Indonesia Power juga melakukan pembibitan kopi, penyediaan power drying dome, serta penanaman kembali pohon-pohon di sekitar kawasan wisata. Harapannya, kawasan ini berkembang menjadi ekowisata sekaligus eduwisata yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

“Kami ingin Curug Lawe Secepit bukan hanya indah dipandang, tetapi juga menjadi pusat energi terbarukan dan kopi endemik yang membawa kesejahteraan masyarakat,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kendal, Achmad Ircham Chalid, membenarkan adanya pengembangan lokasi di Desa Wisata Ngresepbalong, khususnya di Curug Lawe Secepit sehingga jumlah wisatawan semakin meningkat. Peningkatan ini terjadi setelah kawasan tersebut menerima dukungan CSR dari PLN Indonesia Power UBP Semarang yang telah berjalan sejak beberapa tahun lalu hingga sekarang.

Menurutnya, program CSR yang diberikan meliputi perbaikan infrastruktur, peningkatan kapasitas SDM, pengelolaan sampah, dan berbagai program lain. Hal tersebut berdampak positif terhadap meningkatnya kunjungan wisatawan.

“Tentu ini menjadi harapan kita, karena Curug Lawe merupakan salah satu destinasi wisata hijau yang menarik di Kawasan Lereng Gunung Ungaran. Ini sekaligus mendukung program Pemerintah Kabupaten Kendal dalam pengembangan sektor pariwisata,” ujar Ircham, sapaan akrabnya, saat dikonfirmasi Jatengnews.id, Senin (22/09/2025).

Ia menambahkan, langkah yang saat ini dapat dilakukan pemerintah adalah memberikan pendampingan bagi para pengelola sekaligus membantu mempromosikan destinasi wisata tersebut.

Sebagai penutup, Ircham berharap dengan adanya dukungan CSR, keterlibatan masyarakat, serta peran aktif pemerintah, kawasan wisata Curug Lawe Secepit dapat semakin terawat. Wisata alam berbasis konservasi ini diharapkan tidak hanya mampu melestarikan lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

“Selain itu, kami ingin menjadikan Curug Lawe Secepit sebagai contoh desa wisata hijau yang berdaya dan mandiri di Jawa Tengah,” tegasnya. (Shodiqin).

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN