SEMARANG, Jatengnews.id – Harga daging ayam di sejumlah pasar di Kota Semarang mengalami kenaikan bertahap dalam satu bulan terakhir.
Saat ini, harga berada di kisaran Rp38.000 hingga Rp40.000 per kilogram, berdasarkan pantauan Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang.
Baca juga: Kenaikan Harga Daging Ayam Bawa Jateng Catatkan Inflasi 0,19 Persen
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Stabilisasi Harga Disdag Kota Semarang, Siti Arkunah, menjelaskan bahwa kenaikan harga dipicu dua faktor utama. Pertama, meningkatnya harga jagung pakan yang kini mencapai Rp6.000–Rp7.000/kg.
“Jagung itu pakan utama ayam, jadi kalau harga jagung naik, otomatis harga ayam dan telur ikut terdampak,” kata Siti saat diwawancarai, Senin (22/9/2025).
Faktor kedua adalah tingginya permintaan masyarakat terhadap daging ayam. Kenaikan konsumsi turut mendorong harga di pasar.
Meski demikian, Siti menegaskan bahwa kondisi harga ayam saat ini masih aman karena belum melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan, yakni Rp40.000/kg.
“Masih dalam batas wajar, masih sesuai HET. Kalau sudah lewat, baru kami akan ambil tindakan,” tambahnya.
Stok ayam di Semarang juga disebut masih mencukupi, berkat pasokan dari peternak lokal, terutama di wilayah Mijen dan sekitarnya.
Baca juga: Berawal dari Ayam Tetangga, Abdul Romad Berhasil Budidaya Kelengkeng
Terkait naiknya harga jagung, Siti menjelaskan bahwa cuaca tidak menentu membuat sebagian petani memilih menanam padi dibanding jagung, sehingga pasokan jagung menurun.
“Musim harusnya kemarau, tapi malah hujan. Jadi petani lebih memilih tanam padi,” jelasnya.
Ia juga menyoroti peran Bulog yang belum maksimal dalam menyerap jagung pakan. Serapan yang rendah membuat upaya stabilisasi harga kurang efektif.(02)
