33.1 C
Semarang
, 6 Oktober 2025
spot_img

Gubernur Ahmad Luthfi Perkuat Kolaborasi Tekan Inflasi di Jateng

Gubernur Luthfi menilai, kebijakan pengendalian inflasi di Jawa Tengah selama ini sudah berjalan baik.

SEMARANG, Jatengnews.id  – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan komitmennya memperkuat kolaborasi lintas instansi untuk menjaga stabilitas harga dan menekan laju inflasi di daerah.

Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Tlogo, Tuntang, Kabupaten Semarang, Senin (6/10/2025).

Baca juga: Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Dukung Program Sekolah Rakyat

Kegiatan tersebut dihadiri jajaran Forkopimda, pimpinan BUMD, serta instansi vertikal. Pertemuan difokuskan pada upaya memperkuat sinergi dan langkah konkret pengendalian inflasi menjelang akhir tahun, terutama menghadapi peningkatan permintaan kebutuhan pokok.

Gubernur Luthfi menilai, kebijakan pengendalian inflasi di Jawa Tengah selama ini sudah berjalan baik. Namun, ia menekankan pentingnya percepatan di tingkat pelaksanaan agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat.

“Kebijakan kita sebenarnya sudah bagus, tapi pelaksanaannya harus lebih terasa di lapangan. Jangan sampai hanya berhenti di rapat koordinasi. Ini harus kita keroyok bersama,” ujar Luthfi.

Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk kepolisian, untuk aktif dalam mengawal stabilitas harga melalui Satgas Pangan.

“Kita keroyok bareng-bareng. Polda juga harus aktif. Ini bukan cuma angka inflasi, tapi soal perut rakyat. Kalau harga-harga naik, rakyat yang paling kena dampaknya,” tegasnya.

Berdasarkan data TPID Jawa Tengah, inflasi provinsi per September 2025 tercatat 2,65 persen (year on year). Secara bulanan, laju inflasi mencapai 0,21 persen (month to month).

Sejumlah harga bahan pokok terpantau relatif stabil. Harga beras medium berada di kisaran Rp13.407/kg, sedikit di bawah Harga Acuan Pemerintah (HAP). Cabai rawit merah stabil di harga Rp32.333/kg, jauh di bawah HAP sebesar Rp57.000/kg.

Namun demikian, beberapa komoditas menunjukkan tren kenaikan, seperti minyak goreng curah yang naik menjadi Rp17.791/liter, sementara minyak kemasan merek Minyakita stabil di Rp16.326/liter. Harga telur ayam ras juga naik ke Rp28.333/kg dan daging ayam ras Rp38.019/kg, keduanya masih di bawah HAP.

Menanggapi kondisi itu, Gubernur Luthfi meminta PT Jawa Tengah Agro Berdikari (JTAB)—BUMD pangan milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah—untuk lebih aktif memperkuat pasokan dan menstabilkan harga di pasar tradisional.

“Saya minta JTAB turun langsung. Bantu stabilkan harga, tambah armadanya, masuk ke pasar-pasar yang jadi langganan inflasi. Jangan nunggu perintah, langsung bergerak,” kata Luthfi.

Ia juga mengingatkan agar tidak ada pihak yang bermain dalam distribusi bahan pokok.

Baca juga: Gubernur Ahmad Luthfi Sebut Banyak Peluang Investasi di Jawa Tengah

“Kalau ada yang sengaja menahan barang atau bikin harga naik, saya minta ditindak. Kalau tak bisa, serahkan ke Polda. Ini hajat hidup orang banyak, jangan main-main,” tandasnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, lanjutnya, telah melaksanakan sejumlah program untuk menekan inflasi. Beberapa di antaranya Gerakan Petani Peduli Inflasi Cabai di Kabupaten Magelang, Gerakan Pangan Murah di ribuan titik, serta penguatan data pasokan dan distribusi pangan melalui kerja sama dengan kabupaten/kota.

“Langkah-langkah ini bukan seremonial. Kita ingin masyarakat benar-benar merasakan hasilnya. Harga stabil, pasokan aman, dan daya beli tetap terjaga,” pungkas Luthfi.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN