28.6 C
Semarang
, 19 November 2025
spot_img

Vokasi Undip Kembangkan Brand Identity dan Merchandise di Desa Wisata Kandri

Pendampingan dilakukan melalui implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi

SEMARANG, Jatengnews.id – Industri pariwisata menjadi sektor yang paling terpukul ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Pembatasan aktivitas membuat berbagai destinasi wisata, termasuk Desa Wisata, mengalami penurunan drastis.

Masyarakat yang menggantungkan hidup pada sektor pariwisata juga terkena imbas besar, sehingga dibutuhkan langkah nyata untuk memulihkan perekonomian mereka.

Melihat kondisi tersebut, Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (Undip) tergerak untuk membantu menghidupkan kembali sektor pariwisata desa. Melalui Program Studi Informasi dan Humas, Vokasi Undip menjalin kerja sama sejak 2021 untuk melakukan pendampingan berkelanjutan di Desa Wisata Kandri, Semarang.

Baca juga: Keseruan 30 Denok Kenang 2025 Eksplor di Desa Wisata Jatirejo

Pendampingan Berkelanjutan untuk Penguatan Branding Desa Wisata

Pendampingan dilakukan melalui implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu:

Kolaborasi dalam mata kuliah PR Pariwisata

Penelitian mengenai visual storytelling

Penguatan identitas dan branding Desa Wisata Kandri

Mahasiswa juga diterjunkan langsung ke lapangan untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat serta memproduksi konten dan media digital guna meningkatkan digital branding Desa Wisata Kandri.

Pada tahun 2025, tim pengabdian yang diketuai Nur Laili Mardhiyani, S.I.Kom., M.I.Kom. fokus pada pengembangan brand identity yang dituangkan dalam bentuk merchandise kit.

Hingga saat ini, Desa Wisata Kandri belum memiliki media public relations berupa produk yang merepresentasikan identitas lokal. Padahal, merchandise merupakan salah satu media efektif untuk memperkuat citra desa di mata stakeholder.

“Kunjungan stakeholder dan instansi ke Desa Wisata Kandri cukup tinggi. Karena itu, kami ingin memberikan kesan mendalam melalui merchandise yang mampu memperkuat identitas Kandri,” ujar Nur Laili.

Dua program pengabdian yang dilaksanakan tahun ini:

  1. Pengembangan Brand Identity Desa Wisata Kandri Melalui Inovasi Desain untuk Meningkatkan Ekonomi Kreatif Lokal
  2. Pembuatan Desain Merchandise Kit bagi Stakeholder sebagai Media Public Relations untuk Branding Desa Wisata Kandri

Kegiatan dilaksanakan pada Februari–Juni 2025.

Ragam Merchandise yang Dirancang

Desain merchandise mengangkat ikon budaya dan kearifan lokal Desa Wisata Kandri.

Tote bag: menampilkan ikon Kandri seperti kera, penari martita suci, Air Tujuh Sumber, sesaji kepala sapi, gunungan, sego kethek, dan sego bancakan

Baca juga: Outing Class di Deswita Jatirejo, Pengunjung Diajak Keliling Naik Kereta Wisata

Tumbler: ilustrasi iringan kirab upacara Nyadran Kali

Payung: logo “Kandri WAE”

Notebook: sampul depan bergambar Gapura Sendang Gede

Produk-produk ini kemudian dipamerkan dalam Jambore Pokdarwis 2025 pada 22 Juni 2025 di Taman Sleko, Kota Lama Semarang.

Apresiasi Wali Kota Semarang

Wali Kota Semarang, Dr. Agustina Wilujeng Pramestuti, S.S., M.M., memberikan apresiasi saat mengunjungi stand Pokdarwis Pandanaran.

“Bu Wali Kota sangat antusias dan bahkan terinspirasi untuk menciptakan merchandise bertema brand identity Kota Semarang sebagai buah tangan bagi tamu kehormatan,” ujar Fatkhan Ainurudi, Seksi Daya Tarik Wisata dan Kenangan Pokdarwis Pandanaran.

Komitmen Undip untuk Desa Wisata

Nur Laili menegaskan bahwa pendampingan di Desa Wisata Kandri sudah berlangsung selama empat tahun.

“Harapannya, kami bisa berkolaborasi dengan pemerintah untuk mendampingi Desa Wisata lain di Kota Semarang. Kami terbuka membantu desa wisata yang membutuhkan dukungan branding,” ungkapnya.

Upaya ini menunjukkan kontribusi nyata Universitas Diponegoro dalam mendukung keberlanjutan masyarakat melalui pemberdayaan sektor pariwisata. (01).

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN