26 C
Semarang
, 4 Desember 2025
spot_img

Hasil Lab Ungkap Ribuan Ikan Mati di Bedono Akibat Pembuangan Lumpur Proyek Tol Semarang-Demak

Temukan penyebab ikan mati Bedono. Pembuangan lumpur di kolam retensi menjadi pemicu utama kematian massal ikan.

DEMAK, Jatengnews.id – Penyebab kematian ribuan ikan di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, akhirnya terungkap.

Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa pembuangan lumpur di sebelah kolam retensi menjadi pemicu utama matinya ikan secara massal di wilayah pesisir tersebut.

Sebelumnya, terdapat video memperlihatkan ribuan ikan mengambang mati di perairan Bedono viral di media sosial.

Baca juga : Ribuan Ikan Mati di Morosari Bedono, Warga Keluhkan Dugaan Pencemaran

“Ribuan Bangkai ikan mengambang di perairan Sayung lhur! Kira-kira kenapa ya?” tulis narasi pada unggahan dari akun Instagram @infopanturademak ramai dibicarakan warganet dan memicu beragam komentar.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah, Endi Faiz Effendi, menyampaikan bahwa keberadaan lumpur itu menyebabkan tingkat kekeruhan air atau turbidity meningkat drastis hingga melebihi 143 Nephelometric Turbidity Unit (NTU). Selain itu, suhu air yang mencapai 32,4 derajat celcius ikut memicu stres pada ikan.

“Ikan banyak yang mati dipastikan karena banyaknya lumpur sisa pembuatan jalan tol dibuang di lokasi tersebut,” ungkap Endi kepada awak media, Selasa (2/12/2025).

Endi menambahkan, berdasarkan hasil pengujian, kualitas air di lokasi tersebut sudah jauh melampaui ambang batas mutu untuk biota laut, terutama pada parameter tingkat kekeruhan. Kondisi pH yang mencapai 8,3, ditambah suhu tinggi, memperparah tekanan fisiologis pada ikan.

“Turbidity tinggi sekali, berarti zat terlarut tinggi karena memang dijadikan lokasi pembuangan lumpur jalan tol yang sudah disepakati warga sekitar. PH-nya juga sudah melebihi angka ambang batas untuk biota laut, yaitu 8,5,” sambungnya.

Meski begitu, Endi memastikan tidak ditemukan indikasi kuat adanya pencemaran kimia akut. Kematian ribuan ikan terjadi akibat penurunan kualitas air yang menyebabkan rendahnya kadar oksigen terlarut.

Endi juga mengakui bahwa lokasi kematian ikan berada sangat dekat dengan area proyek Tol Semarang – Demak sepanjang 26,95 kilometer, yang terdiri dari seksi 1 dan seksi 2. Jika proyek sudah selesai dan beroperasi, lokasi tersebut akan berubah menjadi daratan karena tidak lagi terhubung dengan laut.

“Lokasi kejadian ikan mati, persis di sebelah kolam retensi jalan tol. Nantinya memang akan dijadikan lokasi pembuangan lumpur dan menjadi daratan jika jalan Tol Semarang-Demak sudah jadi,” bebernya.

Baca juga : Ribuan Warga Padati Karanganyar Expo 2025

Ia enggan mengungkapkan total lahan yang terdampak proyek strategis nasional (PSN) tersebut, karena kewenangan sepenuhnya berada pada Kementerian Pekerjaan Umum (PU). (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN