27 C
Semarang
, 27 July 2024
spot_img

Laundry Diserbu Konsumen Pasca Banjir Surut

Semarang, Jatengnews.id – Pasca banjir genangi Kota Semarang, kini tempat laundry di serbu konsumen karena butuh pakaian bersih untuk dipakai.

Pengusaha laundry di Jalan Gajah Raya Kota Semarang, Nurul Huda (27) mengaku, semenjak terjadinya banjir, orang yang mencucikan pakaian di tempatnya menjadi meningkat tiga kali lipat.

Baca juga: Semarang Terus Banjir Kali Tenggang Akan Segera Dinormalisasi

“Setelah banjir, intensitas orang yang laundry di tempat saya semakin meningkat. Banjir juga mempengaruhi, karena banyak pakaian-pakaian yang tidak terduga oleh pelanggan, yang terendam (air banjir),” ucapnya kepada Jatengnews.id, Selasa (19/3/2024).

Selain itu, situasi cuaca yang sering hujan menjadi alasan meningkatnya tempat laundry milik Huda.

“Selama tiga hari kemarin, banyak pakaian tidak kering (sehingga mereka memilih laundry),” ucap Huda saat di temui di tempat usahanya di Jalan Gajah Raya kecamatan Gayamsari.

Jika melihat spesifikasi mesin cuci yang ia miliki, tempat laundry yang ia miliki tergolong menjadi favorit di kala musim hujan maupun banjir.

Sebab, para konsumen tidak perlu menunggu berhari-hari untuk mendapatkan pakaian bersih namun bisa menunggu dengan hitungan jam.

“Kalau kami tidak mengandalkan sinar matahari karena langsung masuk dryer, jadi untuk cuaca apapun baik itu hujan, itu tidak mempengaruhi produksi atau proses pencucian hingga pengeringan dalam laundry,” jelasnya.

Perkiraannya, pada hari biasa orang yang mrncucikan pakaian atau laundry di tempatnya berjumlah sekira 15 orang perharinya.

“Sekarang 40 orang sampai 50 orang, dengan beban total 100 kilogram lebih,” detailnya peningkatan sampai tiga kali lipat.

Sedang, untuk harga jasa perkilonya dimulai dari Rp 6 ribu hingga Rp 10 ribu, berbeda-beda tergantung permintaan dan kebutuhan konsumen.

Baca juga: Masjid Saka Tunggal di Cikakak Banyumas yang Kerap Dikerumuni Kera

Senada dengannya, pekerja laundry di Kelurahan Mlatiharjo Semarang Timur, Wiji mengaku merasakan hal yang sama di tempat kerjanya.”Ya lebih banyak karena banjir. Kan banyak orang pada kebanjiran to, baju-bajunya itu padadibawa kesini,” jelasnya saat ditemui di tempat kerjanya.

Mereka kebanyakan mintanya bisa cepat selesai, namun dirinya mengaku kuwalahan jika diburu karena cuaca yang sering mendung.”Semua minta cepet, sehari ini, 20 kilogram sampai 25 kilogram,” ujarnya. (Kamal-02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN