27 C
Semarang
, 27 July 2024
spot_img

Tips Membuang Obat Kedaluwarsa yang Tepat

Jakarta, Jatengnews.id – Apoteker dr. apt. Lusy Noviani Indonesia sudah memiliki aturan membuang obat yang benar, khususnya obat keras seperti antibiotik hingga kemoterapi yang bila langsung dibuang ke saluran air bisa menganggu perkembangbiakan makhluk di air dan ekosistem di sekitar.

“Bentuk sediaan cair tapi berbahaya seperti sediaan kemoterapi atau sediaan antibiotik itu kita tidak bisa langsung ke saluran air, karena itu akan menganggu mikrobiota yang normal di sana,” ujar dr. Lusy dikutip dari Suara.com jaringan berita Jatengnews.id Senin (27/05/2024).

Baca juga : RS Telogorejo Beri Pengobatan Gratis Warga Terdampak Banjir Semarang

Adapun cara membuat antibiotik dan obat kemoterapi apabila jumlahnya sedikit, maka bisa dilakukan dengan air yang lebih banyak lebih dulu sebelum akhirnya disiram, tujuannya agar konsentrasi atau bahan kimia tidak tinggi sehingga efeknya tidak berbahaya.

“Tapi untuk sediaan kemoterapi dan lain-lain, kalau memang ada sisa sebaiknya dikembalikan ke layanan kesehatan, karena kita punya alat yang namanya insenerator untuk membuang obat-obatan berbahaya,” jelas dr. Lusy.

Namun obat-obatan dalam bentuk suntik seperti insulin yang dipakai di rumah, dr. Lusy menyarankan tidak bisa dibuang bersama sampah lain, tetapi harus diserahkan kepada fasilitas kesehatan terdekat agar mereka bisa membuang atau mengolah sampah medis itu sesuai dengan cara yang tepat.

“Kalau ketusuk orang kasihan cari makan dari itu terus akhirnya ketusuk,” paparnya.

Lalu ada juga obat padat seperti kapsul atau tablet yang umumnya sudah kedaluwarsa tetapi secara secara kasta bentuk dan kualitasnya seolah masih bagus. Jika asal membuat obat jenis ini, maka dikhawatirkan akan disalahgunakan oknum tidak bertanggungjawab.

“Jadi obat tablet atau kapsul iangan langsung dibuang ke tong sampah, tapi buang etiket labelnya (label obatnya), gerus (dihancurkan hingga halus kemudian kalau itu bukan antibiotik itu bisa langsung ditimbun,” jelas dr. Lusy.

Baca juga : RS Telogorejo Beri Pengobatan Gratis Warga Terdampak Banjir Semarang

“Jangan dibuang sembarangan karena mereka (oknum) memanfaatkan obat ini (dijual lagi) apalagi kalau ada labelnya, padahal bahaya kan. Secara penampilan obat kedaluwarsa tidak rusak, bisa jadi dia terlihat masih bagus, itu jangan sampai (disalahgunakan),” pungkasnya. (03)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN