31 C
Semarang
, 6 October 2024
spot_img

Tim Pengabdian FH UNNES Edukasi Manfaat Program Sekolah Penggerak dan Peran Guru Penggerak di Yayasan Asshodiqiyah Semarang

Tim Pengabdian FH UNNES edukasi manfaat program sekolah penggerak dan peran guru penggerak di Yayasan Asshodiqiyah Semarang.

JatengNews.id- Tim Pengabdian FH Universitas Negeri Semarang (UNNES) edukasi manfaat program sekolah penggerak dan peran guru penggerak di Yayasan Asshodiqiyah Semarang.

Bertempat di Ruang Serbaguna lantai 3 Gedung SMK As Shodiqiyyah Kota Semarang. Kegitan dibuka oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Bapak Drs. Moh Nasir dan 40 guru dilingkungan Yayasan As Shodiqiyyah, pada Selasa (23/08/2022).

Tim Pengabdian UNNES yang terdiri dari Ketua Irawaty S.H., M.H., Ph.D dengan 5 orang Anggota, yaitu  Anggota Dr Novia Wahyu Wardhani S. Pd., M. Pd, Eem Munawaroh, S. Pd., M. Pd, Novi Setyasto, S. Pd., M. Pd,  Ayup Suran Ningsih, S.H., LL.M., M.H dan 1 orang Staff Tenaga Kependidikan Holy Latifah Hanum, S. Sos., M.Si serta 3 orang Mahasiswa Iin Farlina, Widia Indriyani, Endriyani Lestari dan 1 orang Mitra yaitu Ketua Yayasan Dr. Muchammad Shidqon Prabowo , SH., MH.

Baca juga: Tim Pengabdian FH Unnes Ajak Santri Tingkatkan Literasi Investasi Platform Media Investasi Digital

Mitra pada Pengabdian ini adalah guru Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) dan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SP IT) yang merupakan bagian dari Yayasan Asshodiqiyah Semarang, yang berlokasi di Kecamatan Gayamsari Kota Semarang.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan Kurikulum Merdeka (KM) yang diberikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024 yaitu Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.

Kurikulum Merdeka (KM) hadir sebagai respon baik Pemerintah atas dampak Pandemi Covid 19 yang tentu saja berdampak pada dunia pendidikan. Program utama untuk mewujudkan KM adalah melalui Program Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak.

Program Guru Penggerak diharapkan memiliki peran menjadi katalis perubahan pendidikan di daerahnya. Salah satu tujuan yang diharapkan tercapai oleh Guru Penggerak adalah menjadi bagian dalam mewujudkan Digitalisasi Sekolah.

Digitalisasi Sekolah yaitu sekolah dan guru diharapkan mulai menggunakan platform digital yang bertujuan mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, menambah inspirasi, dan pendekatan yang customized. Media Pembelajaran yang inovatif memiliki peran penting dalam proses digitalisasi sekolah.

Permasalahan yang dihadapi oleh mitra dari tim pengusul adalah SMP IT dan SD IT Yayasan Asshodiqiyah Semarang belum menjadi Sekolah Penggerak dan guru-guru didalam belum menjadi guru penggerak.

Harapannya melalui pelatihan yang akan diberikan oleh Tim Pengabdian kepada guru SMP dan SMK Yayasan Asshodiqiyah Semarang, baik sekolah maupun guru mengenal dan mengikuti Program Sekolah Penggerak dan Program Guru Penggerak.

Tim Pengabdian akan memberikan pelatihan lanjutan terkait Kurikulum Merdeka, Program Sekolah Penggerak dan Program Guru Penggerak, membantu untuk mendaftarkan ke sistem, dan mengenalkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan belajar.id yang merupakan platfrom pembelajaran yang diciptakan oleh Kemendikburistek untuk nantinya wajib digunakan seluruh guru diseluruh jenjang sekolah di Indonesia,  memberikan pelatihan penggunaan media pembelajaran yang inovatif kepada guru, seperti menti, kahoot, dan sejenisnya.

Baca juga: Cerita Sukses Alumni TP UNNES Jadi Pengembang Media Pembelajaran

Demikian informasi mengenai Tim Pengabdian FH UNNES edukasi manfaat program sekolah penggerak dan peran guru penggerak di Yayasan Asshodiqiyah Semarang. Semoga bermanfaat. (07)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN