JatengNews.id- Tim pengabdian kepada masyarakat bagi Dosen DIPA FH UNNES mengembangkan Differensiasi Pembelajaran di SD Negeri Tambakrejo 01 Semarang.
Kegiatan pengabdian dilangsungkan di SD N Tambakrejo 01 pada Jumat, (4/08/2023).
Tercatat 16 Guru dan mahasiswa yang sedang menjalankan PPG mengikuti kegiatan dengan sangat baik dan antusias. SDN Tambakrejo 01 Kota Semarang merupakan salah satu sekolah penerima manfaat Program Sekolah Penggerak Angkatan 2.
Melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Bagi Dosen DIPA FH UNNES yang dilakukan oleh Tim Pengabdian dengan Ketua Rasdi, S.Pd., M.H dan anggota Ayup Suran Ningsih, S.H., LL.M., M.H, Tim melakukan pengembangan pada SDN Tambakrejo 01 Kota Semarang. Tri Sugiyono, S.Pd., M.Pd selaku Kepala Sekolah menyambut baik dan memberikan kesempatan bagi Tim untuk dapat melaksanakan pengabdian dan berbagi terkait kurikulum Merdeka.
Baca juga: Tim Pengabdian FH Unnes Ajak Santri Tingkatkan Literasi Investasi Platform Media Investasi Digital
Kurikulum yang berlaku saat ini pada Pendidikan dasar adalah Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
Salah satu pembeda antara Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum sebelumnya adalah terkait Pembelajaran, pada Kurikulum Merdeka menerapkan Pembelajaran yang terdiferensiasi.
Pembelajaran diferensiasi (Differentiated Instruction) merupakan pendekatan yang mengizinkan guru untuk merencanakan strategi untuk memenuhi kebutuhan dari setiap siswa.
Champan dan King mengemukakan bahwa pembelajaran diferensiasi adalah pembelajaran yang terdiferensiasi berdasarkan pada keberagaman kesiapan (readiness), profil belajar siswa (learning profile), dan ketertarikan (interest) dalam mengemukakan pembelajaran diferensiasi pembelajaran yang berdasarkan premis bahwa pendekatan instruksional harus berdasarkan perbedaan karakteristik individu dalam kelas yang merespon kebutuhan pesesta didik.
Pembelajaran yang dibedakan bukanlah sebuah program, metode atau strategi ini cara berpikir, filosofi tentang bagaimana menangani perbedaan siswa Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang disusun berdasarkan kebutuhan siswa dan bertujuan untuk membantu siswa sukses dalam belajar.
Dengan kata lain pembelajaran berdiferensiasi ini merupakan salah satu metode pembelajaran yang memberikan ruang bagi siswa untuk bisa meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar serta minat belajar yang dimiliki oleh siswa.
Tri menyampaikan ia sangat senang ada kegaitan pengabdian ini, mereka jadi mengetahui bahwa ada alumni kami yang menjadi Dosen di UNNES.
“Saya sangat senang dan mewakili rekan-rekan guru menyampaikan terima kasih kepada Bu Ayup karena sudah berkenan menjalankan Pengabdian di sekolah kami. Semoga Kerjasama baik ini terus berkelanjutan,” ujar Tri.
Harapannya melalui keikutsertaan dalam Program Sekolah Penggerak dan senantiasa mengembangkan kerjasamaan kemitraan dengan pihak lain seperti kegiatan pengabdian ini, sekolah dapat meningkatkan akreditasi dari saat ini terakreditasi B.
“saya dulu sekolah nya disini, sudah banyak sekali berubahan kearah yang lebih baik dari SDN Tambakrejo 01, semoga SD ini menjadi semakin lebih baik,” ungkap Ayup.
Demikian informasi mengenai tim Pengabdian Kepada Masyarakat Bagi Dosen DIPA FH UNNES mengembangkan Differensiasi Pembelajaran di SD Negeri Tambakrejo 01 Semarang. Semoga bermanfaat, (07)
