27 C
Semarang
, 8 November 2024
spot_img

Wushu Jateng Raih Sukses di PON XXI, Apresiasi untuk Atlet dan Pelatih yang Menginspirasi

Semarang, Jatengnews.id  – Ketum Pengprov Wushu Indonesia (WI) Jateng Daniel Budi Setiawan mengapresiasi dan memberikan penghargaan kepada atletnya yang telah memberikan prestasi dan nama harum Jateng pada kancah PON XXI Aceh Sumut 2024.

Penyerahaan tali asih dilakukan dalam acara ”Apresiasi Ketua Umum Pengprov WI kepada Atlet dan Ofisial Atas Prestasi di PON XXI Aceh-Sumut” di Gumaya Tower Hotel Semarang, Senin (28/10/2024) malam.

Pada PON 2024 kemarin, tim wushu Jateng menggondol 7 medali emas, 3 perak, dan 3 perunggu. Cabang olahraga (cabor) wushu menjadi cabor penyumbang medali emas terbanyak untuk kontingen Jateng yang merengkuh 71 emas 74 perak 115 perunggu.

Baca juga: Tim Wushu Jateng Tampil Apik Sumbangkan Enam Medali Emas

Ketujuh atlet yang mempersembahkan emas PON, yaitu Bayu Peni Hendraswari di nomor sanda 48 kg putri, Tharisa Dea Florentina (sanda 52 kg putri), Gita Ariesta (sanda 56 kg putri), Thania Kusumaningtyas (sanda 60 kg putri), Yusuf Widiyanto (56 kg putra), Puja Riyaya (sanda 75 kg putra), dan Alexendra Calista Setiawan (Taolu Taijijian putri). Selain mendapatkan tali asih uang masing-masing Rp 50 juta, mereka mendapatkan satu unit e-motor (motor listrik).

Sedangkan tiga perak, masing-masing disumbangkan oleh Bintang Reindra Nada Guitara (sanda 60 kg putra), Rio Noviansyach Sutomo (wingchun putra), Theodora Rosa Santoso, Evelyn Naura Adelia, dan Jessica Antonetta (Taolu duillian putri). Para atlet tersebut mendapatkan Rp 20 juta dan 1 unit e-motor.

Tiga atlet wushu yang meraih perunggu yaitu Bayu Raka Putra (sanda 65 kg putra), M Subeki (Sanda 70 kg putra), dan Alexandra Calisti Setiawan (Taolu Taijiquan putri). Bayu Raka dan Subeki mendapatkan Rp 10 juta dan 1 unit e-motor, sedangkan Calista Rp 10 juta dan uang pengganti e-motor karena sebelumnya sudah mendapatkan 1 unit.

Selain atlet, tali asih juga diberikan kepada tim pelatih dan manajer tim. Pelatih sanda Herman Syah Monginsidi dan M Slamet mendapatkan masing-masing Rp 65 juta dan 1 unit e-motor. Pelatih taolu Lindswell bersama anggotanya Dessy Wulandari, Ide Bagus Setiawan, Budhy Krisdiyantoro, Marten Pratama Putro mendapatkan total Rp 50 juta dan 2 unit e-motor.

Sedangkan Manajer Tim Mochammad Zaenuri mendapatkan Rp 25 juta dan 1 unit e-motor.

Ketua Umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana menyampaikan apresiasi atas upaya Ketua Umum Pengprov WI Daniel Budi Setiawan dalam memotivasi atlet dan pelatih yang  berprestasi di PON 2024.

Jauh sebelumnya, ujar Bona,  berbagai strategi pembinaan telah dilakukan Daniel jelang PON, seperti mendatangkan pelatih nasional Lindswell, try out ke luar negeri,  memperkuat kaderisasi, hingga tata kelola yang baik di bidang keolahragaan (good sport governance).

”Surprais untuk wushu sebagai peraih emas terbanyak untuk Jateng. Pembinaan wushu hendaknya menjadi role model bagi cabor lain untuk meraih prestasi optimal. Malam apresiasi ini juga spesial karena bertepatan Hari Sumpah Pemuda, sekaligus ulang tahun Pak Daniel. Selamat untuk beliau,” tandasnya.

Dalam acara malam apresiasi, selain dihadiri pengurus harian WI, juga Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Jateng Ema Rachmawati mewakili Pj Gubernur Nana Sudjana, Sekretaris Disporapar Jateng Syurya Deta Safrie, Kepala BPPLOP Cecilia Eni Kurniati, Dekan FIK Unnes Taufiq Hidayah, Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS, dan Sekum KONI Jateng Achmad Ris Ediyanto.

Sementara itu, Ketua Umum Pengprov WI Daniel Setiawan menyampaikan terima kasih kepada semua lini yang turut memberikan support kepada wushu Jateng hingga meraih 7 emas, dari 5 emas yang dibidik.

”Andai  ada tambahan satu emas saja, kita tampil menjadi juara umum.  Incar lima ternyata dapat tujuh tetap saja tapi kurang. Begitulah dunia olahraga, tak pernah puas atas sebuah prestasi,” katanya.

Ke depan, bos Siba Group itu ingin mendukung apa yang menjadi harapan Pj gubernur agar sektor swasta ikut andil dalam kemajuan olahraga. Sesuai rencana pihaknya akan mendatangkan pelatih Cina untuk memberikan coaching clinic bagi pelatih Jateng.

Dia sangat berharap, para atlet yang menuai prestasi di PON 2024 bisa menggapai prestasi di tataran internasional. Dia berharap, siapapun suksesor yang menggantikannya nanti bisa selalu menciptakan iklim pembinaan yang mendorong setiap atlet disiplin berlatih dan berjuang keras.

Sedangkan Ema Rachmawati  mengatakan, atas nama Pemprov Jateng pihaknya  menyampaikan selamat kepada para atlet wushu yang meraih prestasi gemilang di PON.

Ema sendiri mengaku menyaksikan langsung perjuangan duta-duta Jateng bersaing di PON. Dia sempat ikut deg-degan manakala melihat perjuangan para atlet di lapangan.

Baca juga: Wushu Jateng Diharapkan Tampil Sempurna di PON XXI Aceh Sumut 2024

”Pemprov juga mengapresiasi dengan tali asih yang telah disampaikan sebelumnya, yaitu Rp 250 juta plus Rp 10 juta langsung bagi peraih emas, Rp 125 juta untuk perak, dan Rp 62,5 juta untuk perunggu,” imbuhnya.

Sementara itu, Pelatih sanda Herman Syah Monginsidi menyebut pemberian apresiasi kepada atlet dan pelatih sebagai hal yang luar biasa. Pasalnya bentuk penghargaan ini akan membakar semangat atlet untuk terpacu mempertahankan prestasi di PON mendatang, dan mendorong pencapaian di level lebih tinggi.

Sedangkan atlet sanda putri Gita Ariesta juga bahagia dan gembira atas penghargaan dari Pengprov WI. Atlet asal Temanggung itu mengaku baru kali pertama ikut PON dan langsung mendapatkan emas.

Hal senada diungkapkan peraih emas taolu Alexandra Calista. Wajahnya tampak berbinar usai menerima penghargaan. Dara yang menekuni wushu taolu sejak SD itu berharap terus berprestasi. ”Terima kasih segala support dari WI Jateng. Ini akan mendorong kami semua berpacu untuk berprestasi lebih baik,” ujar atlet yang dipanggil PB WI untuk Pelatnas SEA Games 2025 itu. (02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN