Purbalingga, Jatengnews.id – Tim pemenangan Paslon Dyah Hayuning Pratiwi-Mahendra Farizal (Tiwi-Hendra) melaporkan dugaan penganiayaan ke Polres Purbalingga, Senin (24/11/2024). Kasus dugaan penganiayaan menimpa Sekretaris DPC PDIP Purbalingga, Karseno, serta dua orang Satgas PDIP yang dilakukan oleh orang tak dikenal di Desa Adiarasa Kecamatan Kertanegara, pada Minggu (24/11/2024) malam.
“Kami menyesalkan mengapa hal tersebut sampai bisa terjadi. Ini menunjukkan Pilkada Purbalingga tidak baik-baik saja,” kata Ketua DPC PDIP Purbalingga HR Bambang Irawan didampingi Ketua DPC PKB Purbalingga Aman Waliyudin serta perwakilan parpol pengusung dan Ketua Tim Pemenangan Tiwi-Hendra, dalam keterangan pers, Senin (25/11/2024).
Dugaan penganiayaan bermula dari tuduhan terhadap sekretaris DPC PDIP Purbalingga, Karseno, dan dua orang Satgas. Mereka dituduh hendak melakukan politik uang. Namun, menurut mereka tuduhan itu sama sekali tidak benar.
“Malam itu kami memang menugaskan Satgas untuk bersiaga di rumah pengurus PAC PDIP Kecamatan Kertanegara. Tujuannya untuk memantau dan mengantisipasi adanya politik uang di masa tenang kampanye,” katanya.
Baca juga: Polres PurbaIingga Sosialisasikan Pilkada Aman dan Damai Lewat Pementasan Wayang
Namun tiba-tiba ada sekelompok massa yang tidak dikenal melakukan penganiayaan terhadap Satgas tersebut. Bahkan dua orang Satgas PDIP yang memang sedang ditugaskan tersebut mengalami luka. Sekretaris DPC PDIP Purbalingga Karseno yang datang hendak mengamankan dua anggota Satgas juga malah dianiaya. “Ini membuat keprihatinan kami. Karena apapun Pilkada Purbalingga seharusnya tidak begini,” ujarnya.
Saat ini Karseno bersama dua orang Satgas yang memang didatangkan dari Kabupaten Banyumas tersebut mendapatkan perawatan di RSUD Purbalingga. Dijelaskan, kendati dua orang Satgas memang warga Kabupaten Banyumas. “Namun ini tugas resmi dari partai untuk memantau dan mencegah politik uang di Pilkada Purbalingga. Mereka mendapatkan surat tugas dari partai,” ujarnya.
Selanjutnya pihaknya menyerahkan penanganan kasus ini kepada aparat penegak hukum. Saat ini bukti-bukti adanya penganiayaan sudah dikumpulkan. Pihaknya berharap kasus tersebut bisa diproses secara hukum.
“Kami siap memberikan keterangan termasuk bukti-bukti. Kami juga berharap hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi di Purbalingga,” tuturnya.(07)