Demak , JatengNews.id – Bupati Demak, Eisti’anah menginstruksikan penanganan komprehensip terkait bencana banjir Demak yang tidak kunjung surut.
Sebagai informasi, curah hujan tinggi yang mengguyur Kabupaten Demak serta sistem drainase yang kurang optimal menyebabkan banjir di beberapa wilayah.
Khususya di Kecamatan Sayung dan Karangtengah menjadi daerah dengan dampak cukup signifikan, di mana air menggenangi permukiman warga dan fasilitas umum.
Baca juga: Pemkab Karanganyar Bantu Korban Banjir Demak
Berdasarkan laporan infografis bencana, lima desa di Kecamatan Karangtengah terdampak banjir, yakni Desa Batu, Wonoagung, Rejosari, Wonokerto, dan Wonowoso. Sementara di Kecamatan Sayung, Desa Sayung dan Kalisari turut terendam banjir.
Merespons kondisi ini, Bupati Demak, Eisti’anah, turun langsung ke lokasi terdampak untuk meninjau situasi serta memberikan bantuan kepada warga. Dalam kunjungannya ke Balai Desa Kalisari, ia didampingi sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan menyalurkan bantuan berupa sembako.
“Kami datang dengan membawa bantuan sembako untuk warga Kalisari dan sekitarnya. Namun, yang lebih penting adalah mencari solusi agar kejadian ini tidak terus berulang,” ungkap Bupati Eisti sapaan akrabnya, Sabtu (1/2/2025).
Bupati juga meminta para kepala desa terdampak untuk mengajukan master plan penanganan banjir secara bersama-sama. Dalam pertemuan dengan Camat Sayung dan beberapa kepala desa, dibahas pembagian wilayah berdasarkan jenis dampaknya.
Sisi utara mengalami banjir akibat rob, sementara sisi selatan terdampak genangan air karena sistem drainase yang kurang memadai.
“Jika ada master plan, silakan diajukan agar bisa kita bahas bersama dengan Dinputaru bidang SDA,” tambahnya.
Eisti’anah menegaskan bahwa penanganan harus dilakukan secara menyeluruh agar tidak menimbulkan permasalahan di desa lain. Ia juga menyoroti pentingnya perbaikan irigasi guna mencegah banjir serupa di masa depan.
“Sebelumnya, tim dari Dinputaru dan BPBD sudah menurunkan tiga pompa air untuk membantu mengurangi genangan. Kami juga meminta desa untuk segera memperbaiki sistem irigasi agar aliran air lebih lancar,” jelasnya.
Di sisi lain, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Demak, Haris Wahyudi, menyampaikan bahwa banjir ini berdampak pada sekitar 4.919 kepala keluarga atau 12.870 jiwa. Selain itu, tujuh perkantoran, 12 sekolah, 30 tempat ibadah, serta 350 hektare lahan pertanian ikut terdampak.
“Hingga saat ini, air masih menggenangi tujuh desa di dua kecamatan dengan ketinggian antara 20 hingga 40 cm. Naiknya air rob turut memperparah kondisi karena aliran air sulit mengalir ke hilir,” terang Haris.
Baca juga: Dampak Banjir Demak, 24 Ribu Warga Mengungsi
BPBD bersama pemerintah desa dan Dinputaru terus berkoordinasi untuk penanganan lebih lanjut. Beberapa kebutuhan mendesak yang perlu segera dipenuhi antara lain pompa air, pembuatan sabuk desa sebagai penahan air, karung zak, normalisasi sungai, serta pemasangan dan perbaikan pintu air.
Demikian informasi, Bupati Demak, Eisti’anah menginstruksikan penanganan komprehensip terkait bencana banjir Demak yang tidak kunjung surut meski curah hujan berkurang. (Sam-01)