28 C
Semarang
, 3 May 2025
spot_img

Sebanyak 2000 Anak Putus Sekolah di Karanganyar

Karanganyar, Jatengnews.id – Sebanyak 2.000 anak di Karanganyar putus sekolah.

Sejumlah faktor menjadi penyebab Anak Tidak Sekolah (ATS) di Karanganyar ini. Mulai masalah ekonomi, tidak mendapat dukungan orang tua dan faktor kesehatan.

Baca juga: Puncak Perayaan Hardiknas 2024, Kasus Perundungan Jadi Isu Utama

Sebagian besar hanya menyelesaikan pendidikan ditingkat  SMP. Selanjutnya mereka memilih untuk bekerja.

Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar, Agam Bintoro usai upacara Hardiknas di halaman Setda setempat, Jumat (2/5/2025).

Agam Bintoro mengungkapkan, ATS ini tersebar di 17 Kecamatan di Karanganyar

“Jumlahnya tidak banyak. Ada beberapa faktor penyebab. Selain masalah ekonomi, juga tidak ada keinginan untuk sekolah dan memilih bekerja,”ungkapnya.

Agam menjelaskan, upaya untuk menekan ATS ini, telah dilakukan. Mulai dari pendekatan personal kepada keluarga. Bahkan, Agam mengatakan, intervensi pemerintah juga dilakukan melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) serta melalui Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA).

“Berbagai upaya sudah kita lakukan. Baik pendekatan personal kekeluargaan agar melanjutkan sekolah, maupun intervensi anggaran dana BOS dan GNOTA. Kita berharap agar masyarakat menyelesaikan pendidikan dua belas   tahun,”jelasnya.

Bupati Karanganyar Rober Christanto mengatakan, pendidikan merupakan pondasi pembangunan bangsa yang berkelanjutan.

Baca juga: Peringati Hardiknas, Gubernur Jateng Berikan Bea Siswa 1.100 Anak Tak Sekolah

“Pemkab Karanganyar  berkomitmen mendorong pendidikan yang merata, berkualitas, dan berdaya saing,”terangnya.

Masih banyaknya ATS di Karanganyar, lanjut Bupati, pihaknya terus melakukan sosialisasi pentingnya pendidikan.(Iwan-02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN