27.9 C
Semarang
, 20 May 2025
spot_img

Dinpertanpangan Demak Tegaskan Pilih Hewan Kurban Sehat Sesuai Syariat

Demak, Jatengnews.id – Dinas Pertanian dan Pangan (Dinpertanpangan) Kabupaten Demak menggelar sosialisasi kesejahteraan hewan (Kesrawan) untuk memastikan standar pelaksanaan kurban terpenuhi dengan baik dan benar, berlangsung di Aula Dinpertan, Selasa (20/5/2025).

Kegiatan DInpertanpangan Kabupaten Demak ini dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.

Sosialisasi ini dihadiri oleh takmir masjid dari 14 kecamatan serta petugas pemeriksa hewan kurban. Kegiatan ini sebagai edukasi tentang pentingnya memperhatikan empat aspek utama dalam pelaksanaan kurban, yakni kesehatan hewan, kesejahteraan hewan, keamanan pangan, dan kehalalan sesuai syariat.

Baca juga: Harga Hewan Kurban Naik di Sragen

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak, Agus Herawan, melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Sri Padyastuti, menjelaskan bahwa setiap hewan kurban wajib memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

Dokumen ini menandakan bahwa hewan telah diperiksa oleh dokter hewan dan dinyatakan bebas dari penyakit menular, termasuk zoonosis.

“SKKH menjadi bukti bahwa hewan kurban layak disembelih dan aman bagi manusia,” ujar Sri.

Ia juga menyoroti praktik-praktik yang kerap mengabaikan aspek kesejahteraan hewan, seperti mengikat hewan tanpa naungan, tidak memberikan makan dan minum, serta melakukan penyembelihan di tempat terbuka yang dapat disaksikan hewan lainnya.

Praktik tersebut dinilai tidak hanya bertentangan dengan prinsip kesejahteraan hewan, tetapi juga mempengaruhi kualitas daging yang dihasilkan.

Tak kalah penting, Sri juga menegaskan soal keamanan pangan. Proses pemotongan yang dilakukan di tempat tidak layak seperti gang sempit, halaman rumah, atau tepi jalan, dinilai tidak memenuhi standar kebersihan.

Oleh karena itu, ia mengimbau agar proses pemotongan, penanganan daging, dan pengelolaan jeroan dilakukan di tempat yang terpisah dan higienis. Penggunaan plastik daur ulang sebagai pembungkus daging pun dinilai dapat memicu kontaminasi.

Baca juga: Dispertan PP Karanganyar Periksa Hewan Kurban Pedagang

Di sisi lain, aspek kehalalan menjadi perhatian utama. Masih banyak pemotong hewan kurban yang belum memahami secara tepat tata cara penyembelihan yang sesuai dengan syariat Islam, baik dari segi teknik penyembelihan maupun kriteria hewan kurban yang sah.

“Peran takmir masjid dan petugas di lapangan sangat penting untuk memastikan kurban tidak hanya sah secara agama, tetapi juga aman dan layak dikonsumsi,” pungkasnya. (Sam-01).

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN