
Semarang, Jatengnews.id – Walisongo Halal Center bekerja sama dengan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Tengah menyelenggarakan Seminar Nasional bertema Akselerasi Ekosistem Halal dan Keuangan Syariah Memperkuat Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi.
Adapun, acara yang digelar di Aula Mahad Lantai 2 UIN Walisongo pada Selasa (27/05/2025) ini dihadiri oleh para pimpinan, praktisi industri halal dan mahasiswa.
Seminar ini menjadi wadah strategis untuk mendorong sinergi antar pemangku kepentingan dalam mempercepat pertumbuhan industri halal dan penguatan sektor keuangan syariah di tingkat regional maupun nasional.
Baca juga : Walisongo Halal Center Terbitkan 275 Sertifikat Juru Sembelih Halal
Ambawani Restu Widi, Kepala Divisi Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah menyampaikan bahwa kegiatan ini bentuk kerja sama antara Bank Indonesia dengan Walisongo Halal Center, ini kali kesekian kami bersinergi dalam mendorong sertifikasi halal.
Ia menjelaskan indeks literasi ekonomi syariah saat ini perlu ditingkatkan sehingga kami berupaya bersinergi dengan mitra kerja salah satu melaksanakan Seminar ini.
“Ini salah satu bagian dari kami pilar Bank Indonesia, kami berfungsi sebagai akselerator, insitiator dan regulator. Seminar ini adalah satu pilar dari Bank Indonesia sebagai Pengembangan ekonomi syariah , Penguatan infrastruktur dan Asesment dan edukasi atau riset” ungkap Ambawani.
Sementara itu, Rektor UIN Walisongo Semarang Prof. Dr. Nizar , M.Ag. menyampaikan UIN Walisongo menjadi salah satu Perguruan tinggi Keagamaan Islam yang memiliki kontribusi besar dalam ekosistem halal di Indonesia.
“Melalui WHC, UIN Walisongo selalu berkomitmen dalam pengembangan industri halal karena WHC unggul dan professional dalam kajian halal yang berfokus pada berbagai jenis produk secara holistic, dan dalam penelitian, pengujian, pelatihan pendampingan dan sertifikasi serta edukasi publik, WHC ini turut memperkuat ekosistem halal secara menyeluruh” ujar Nizar.
Lebih lanjut Rektor menyampaikan secara institusi perguruan tinggi, kami berkomitmen mendukung ekosistem halal, ekosistem halal yaitu sebuah sistem terintegrasi yang mencakup berbagai sektor dan pelaku yang mendukung terciptanya produk dan layanan yang sesuai dengan prinsip-prinsip halal (diperbolehkan dalam Islam). Ekosistem ini tidak hanya terbatas pada makanan dan minuman, tetapi juga mencakup sektor yang lebih luas.
Wakil Kepala BPJPH, Dr. Ir. H. Afriansyah Noor, S.T., M.Si., IPU menekankan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, terus menunjukkan komitmen kuat dalam pengembangan ekosistem halal nasional. Pemerintah telah mengambil langkah serius dalam menjaga dan memperkuat industri halal dengan membentuk lembaga yang khusus menangani sertifikasi dan pengawasan halal secara terpusat.
“Saya melihat perkembangan halal di Indonesia bukan sekadar tren, tapi sudah menjadi gerakan besar yang luar biasa, terutama bagi kita yang peduli dan aktif sebagai penggiat halal. Ini bukan hal main-main. Dari kita, dari para pelaku dan lembaga halal inilah, masyarakat akan tahu dan yakin apakah suatu produk atau usaha benar-benar halal atau tidak,” ujar Afriansyah.
Lebih lanjut Ia menyampaikan dalam pengawasan dan sertifikasi halal, penting untuk dipahami bahwa setiap produk harus melalui proses yang memiliki batas waktu tertentu. Sertifikasi halal tidak berlaku seumur hidup. Oleh karena itu, evaluasi berkala menjadi penting, terutama untuk produk makanan dan minuman yang terus mengalami perubahan komposisi, teknologi, maupun rantai pasok.
Seminar ini menghadirkan narasumber terkemuka dari berbagai bidang, antara lain:
• Prof. Ahmad Syakir Kurnia, S.E, M.Si, Ph.D, guru besar Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Dipenegoro.
• Dr. KH. Miftah Faqih, Ketua PBNU dan anggota Komite Fatwa Produk Halal.
• Prof. Dr. H. M. Mukhsin Jamil, M.Ag. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Walisongo Semarang.
• Dr. H. Nur Fatoni, M.Ag., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang .
Diskusi panel dan sesi tanya jawab berlangsung interaktif, membahas tantangan dan strategi praktis dalam membangun rantai nilai halal, inklusi keuangan syariah, serta penguatan peran lembaga pendidikan dalam ekosistem halal nasional. (03)