Beranda Pendidikan Mahasiswa USM Nyalakan Semangat Budaya Lewat “Suluhing Kampung Jawi”

Mahasiswa USM Nyalakan Semangat Budaya Lewat “Suluhing Kampung Jawi”

kegiatan ini dirancang sebagai ruang kolaborasi dan keterlibatan langsung warga.

Foto bersama Kepala Kampung Jawi, Dosen Ilmu Komunikasi USM, Tim Karawitan Kampung Jawi Laras, dan Tim MBKM USM, Sabtu (21/06/2025). (Foto: dok/USM)

SEMARANG, Jatengnews.id – Suasana hangat dan penuh nilai budaya terasa di Kampung Jawi, Kelurahan Sukorejo, Gunungpati, Semarang, saat puluhan mahasiswa Universitas Semarang (USM) berkolaborasi dengan warga dalam program MBKM Internal bertajuk “USM Suluhing Kampung Jawi”, Sabtu (21/06/2025) malam.

Program ini merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka tingkat jurusan, berbeda dari KKN reguler, karena menekankan penerapan ilmu mahasiswa secara langsung kepada masyarakat dalam satu bidang studi.

Budaya sebagai Suluh Peradaban

Mengusung tema “Menghidupkan Budaya, Menyalakan Peradaban”, acara dikemas dalam bentuk angkringan budaya terbuka untuk umum. Warga dan pengunjung diajak berinteraksi dalam suasana santai yang sarat nilai budaya.

Baca juga: Mahasiswa Ilmu Komunikasi USM Beri Penyuluhan Bahaya Seks Bebas Bagi Remaja di Desa Kandri

Nama “Suluhing Kampung Jawi” diusulkan langsung oleh Siswanto, Kepala Kampung Jawi, yang hadir sebagai narasumber dalam sesi talkshow pembuka.

“Kami ingin USM menjadi suluh, menjadi cahaya kebangkitan budaya lokal. Semoga ini jadi awal jejak baru membangkitkan Kampung Jawi,” ujar Siswanto.

Dosen Ilmu Komunikasi USM, Muhammad Nur Rohman, M.I.Kom, juga menyampaikan pentingnya pelestarian budaya di era digital.

“Budaya adalah identitas. Mahasiswa perlu menyebarkan konten-konten budaya ke berbagai platform agar generasi muda tidak tercerabut dari akar budayanya,” jelasnya.

Menuju Kolaborasi Budaya Digital

Ketua program, Renald Andriyansyah, menegaskan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai ruang kolaborasi dan keterlibatan langsung warga.

“Kami ingin semangat budaya ini terus menyala. Kampung Jawi bukan hanya lokasi kegiatan, tapi mitra tumbuh bersama,” katanya.

Rangkaian acara semakin semarak dengan pertunjukan seni tradisional, musik organ solo, pasar UMKM, dan permainan tradisional anak-anak. Suasana penuh keakraban tercipta, mempererat hubungan antar generasi dan komunitas.

Baca juga: Mahasiswa Semarang Demo 100 hari Kepemimpinan Prabowo – Gibran

Sebagai bentuk apresiasi, tim MBKM USM menyerahkan sertifikat penghargaan kepada Siswanto atas dukungannya terhadap program ini.

Tim MBKM berharap “USM Suluhing Kampung Jawi” menjadi awal dari kemitraan budaya yang berkelanjutan, menjadikan Kampung Jawi bukan hanya desa wisata, tapi juga laboratorium budaya yang hidup dan inklusif di tengah arus digitalisasi. (01).

Exit mobile version