
Semarang, JatengNews.id– Gunung Munggut di Desa Pringsari, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, menjadi saksi langkah-langkah penuh khidmat rombongan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo Semarang.
Kegiatan ziarah yang dilaksanakan KKN UIN Walisongo ini bukan hanya bentuk penghormatan spiritual, tetapi juga upaya pelestarian budaya lokal yang sarat makna sejarah pada Jumat (18/7/2025).
Gunung Munggut dikenal sebagai salah satu destinasi wisata religi di Kabupaten Semarang. Kawasan ini merupakan lokasi makam ulama besar seperti Syekh Basyaruddin dan Syekh Hasanuddin, serta makam simbolik Kanjeng Raden Purwo Kusumo Bendowo.
Baca juga: KKN UIN Walisongo Dukung Pelestarian Budaya Reog di Dusun Logung Sumowono
Setiap tahun, tempat ini senantiasa diziarahi masyarakat dari berbagai daerah karena nilai spiritual dan historis yang dimilikinya.
Dalam kegiatan ziarah tersebut, mahasiswa KKN UIN Walisongo menyusuri jalanan berbatu menuju puncak gunung, membaca doa-doa, dan merenungkan jejak dakwah para wali.
Momen ini menjadi sarana mendekatkan diri pada sejarah Islam di tanah Jawa serta memperkuat hubungan antarwarga dan mahasiswa dalam bingkai nilai-nilai keislaman.
Di balik keheningan Gunung Munggut, terdapat peran penting tokoh masyarakat, Bapak Muslimin.
Ia telah mewakafkan sebagian tanahnya untuk akses menuju situs ziarah serta mendirikan Mushola Al-Muslimin.
Mushola ini menjadi pusat kegiatan keagamaan seperti manaqiban, terutama pada malam Jumat Kliwon yang diyakini memiliki keutamaan spiritual dalam tradisi Jawa.
“Apapun mazhab keislaman yang kita anut, hendaknya disesuaikan dengan lingkungan. Yang utama adalah menjaga kebaikan dan persatuan,” ujar Bapak Muslimin dalam pernyataannya kepada mahasiswa KKN.
Tokoh lainnya, Bapak Taufiqurrahman, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga situs budaya dan spiritual seperti Gunung Munggut.
Ia berharap tempat ini bisa terus dilestarikan dan dikembangkan sebagai wisata religi yang bermanfaat secara spiritual maupun ekonomi bagi warga sekitar.
“Generasi muda jangan sampai melupakan akar sejarah dan spiritual yang membentuk jati diri kita. Situs seperti ini harus dirawat dan dikenalkan lebih luas,” ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten Semarang sendiri telah mendukung pelestarian Gunung Munggut dengan menetapkan makam Syekh Basyaruddin sebagai bagian dari destinasi wisata religi resmi. Anggaran perawatan pun telah disiapkan untuk menjaga kelestarian kawasan ini.
Melalui kegiatan ziarah ini, mahasiswa KKN turut mengambil peran penting dalam menjaga warisan budaya dan spiritual.
Gunung Munggut tidak hanya menjadi tempat ziarah, tetapi juga ruang refleksi, tempat menyatunya sejarah, keimanan, dan tradisi dalam harmoni yang menyejukkan.
Baca juga: Bentuk Kepedulian Lingkungan, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gelar Aksi Bersih Sungai
Demikian informasi mengenai mahasiswa KKN UIN Walisongo Hidupkan Spiritualitas Islam Lewat Ziarah ke Situs Gunung Munggut Pringsari. Semoga bermanfaat. (07)