Beranda Daerah APBD Jateng Surplus Rp 1,28 Triliun, Program Prioritas Ahmad Luthfi Taj Yasin...

APBD Jateng Surplus Rp 1,28 Triliun, Program Prioritas Ahmad Luthfi Taj Yasin Tetap Melaju

Pendapatan daerah telah terealisasi sebesar Rp 11,213 triliun atau 46,04% dari target

Gubernur Jateng didampingi Wakil Gubernur, dan Sekda Jateng ketika rakor.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dalam Rakor POK Triwulan II di Gedung B lantai 5, Gubernuran, Semarang, Rabu (23/7/2025).(Foto:pemprov)

SEMARANG, Jatengnews.id – Pemprov Jateng  mencatat kinerja positif dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hingga pertengahan tahun 2025.

Pendapatan daerah telah terealisasi sebesar Rp 11,213 triliun atau 46,04% dari target, sedangkan realisasi belanja daerah mencapai Rp 9,656 triliun atau sekitar 39,06%.

Atas pencaiatan tetsebut, Gubernur Ahmad Luthfi meminta jajarannya tidak berpuas diri. Menurutnya, butuh kesadaran kolektif dalam melaksanakan pekerjaan, tidak bisa hanya mengandalkan pagu anggaran.

Baca juga: Pemprov Jateng Lakukan Efisiensi Anggaran Rp3,4 Triliun di APBD 2025

“Hasil maksimal tidak bisa dicapai hanya dengan mengeksekusi anggaran. Kita perlu kesadaran bersama bahwa birokrasi butuh terobosan, bahkan tanpa harus selalu mengandalkan pagu anggaran. Kreativitas dan inisiatif dari masing-masing OPD sangat dibutuhkan,” kata Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dalam Rakor POK Triwulan II di Gedung B lantai 5, Gubernuran,  Semarang, Rabu (23/7/2025).

Kondisi hingga 30 Juni 2025 ini mencatatkan surplus anggaran sekitar Rp 1,281 triliun, menandakan kesehatan fiskal daerah yang tetap terjaga.

Pemasukan kas daerah juga diperkuat kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang menggembirakan. Realisasi dividen BUMD telah mencapai Rp 491,29 miliar, atau 70,58% dari target tahun ini.

Situasi ekonomi makro juga cukup kondusif. Laju inflasi Jawa Tengah tercatat hanya 2,20% (year on year) pada Juni 2025. Hal ini mencerminkan stabilitas harga yang mendukung kelancaran pembangunan daerah.

Dijelaskan, berbagai proyek infrastruktur prioritas juga sedang berjalan. Di sektor pendidikan, pemprov mengalokasikan Rp 381,45 miliar pada 2025 untuk membangun 9 unit sekolah baru serta merehabilitasi 1.558 ruang kelas rusak berat.

Untuk infrastruktur jalan dan jembatan, dari total anggaran Rp 793,6 miliar, progres fisiknya telah mencapai 18,67% hingga pertengahan tahun.

Akses terhadap air bersih diperluas melalui program penyediaan air minum: dari target 2.427 sambungan rumah di 24 desa, sudah terealisasi 1.088 sambungan rumah di 12 desa per pertengahan tahun.

Untuk meningkatkan kualitas permukiman, program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) juga berjalan. Dari total anggaran Rp 340 miliar untuk 17.000 unit rumah, telah terealisasi Rp 42,74 miliar untuk 2.137 unit rumah atau sekitar 12,6%.

Di bidang kelautan dan perikanan, anggaran Rp 31,9 miliar dialokasikan untuk pembangunan breakwater, pengerukan kolam pelabuhan/muara, dan rehabilitasi dermaga di lima pelabuhan perikanan pantai (PPP). Empat PPP telah masuk tahap pelaksanaan, sementara satu lainnya masih proses tender ulang.

Pencapaian positif dalam realisasi pendapatan, belanja, dan program-program unggulan tersebut mengindikasikan komitmen kuat Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terhadap target pembangunan 2025.

Gubernur Luthfi menginstruksikan arah pembangunan tidak boleh stagnan dan perlu dibarengi dengan terobosan dari seluruh lini birokrasi.

“Orientasi kerja harus berbasis hasil, bukan hanya proses. Setiap triwulan, termasuk rapat hari ini, harus menjadi momentum untuk mengevaluasi capaian secara konkret,” tegas mantan Kapolda Jateng itu.

Lebih lanjut, ia mengingatkan profesionalisme, keterbukaan, dan kolaborasi antarlembaga merupakan kunci penguatan kinerja.

“Kita semua pelayan publik. Biasakan yang benar, bukan membenarkan kebiasaan. Evaluasi kinerja berbasis hasil harus jadi budaya. Jawa Tengah harus jadi provinsi yang kuat di Pulau Jawa,” imbuhnya.

Sejumlah program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah menunjukkan progres nyata di lapangan. Program Dokter Spesialis Keliling (Speling), misalnya, telah menjangkau 33 kabupaten/kota di 247 desa dan memberikan layanan kepada 29.301 warga hingga 21 Juli 2025.

Baca juga: Pemprov Jateng Alokasikan Rp8,81 Triliun untuk Sektor Pendidikan pada APBD 2025

Program Cek Kesehatan Gratis bahkan telah menjangkau 5.037.579 orang atau 97,64% dari total pendaftar 5.159.191 orang.

Di sektor pemberdayaan pemuda, program Zilenial Jateng mendapat sambutan antusias dengan total 1.422 peserta terdaftar tahun ini. Hal itu menandakan tingginya minat generasi muda untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah.

Adapun dari sisi lingkungan, inisiatif Mageri Segoro untuk rehabilitasi pesisir berhasil menanam sekitar 430.000 batang mangrove hingga akhir Juni 2025. Pemerintah optimis mencapai target menanam 1,5 juta batang mangrove hingga akhir 2025.

Dengan progres yang terus berjalan lancar di berbagai sektor, pemerintah daerah optimistis menatap semester kedua 2025 untuk mencapai hasil yang lebih maksimal demi kesejahteraan masyarakat. (02)

Exit mobile version