Beranda Daerah Jejak Empu Keris Bangkit Lagi di Klaten, UNS Dirikan “Besalen Koripan” di...

Jejak Empu Keris Bangkit Lagi di Klaten, UNS Dirikan “Besalen Koripan” di Desa Kranggan

Tim Kelompok Studi dan Penelitian (KSP) “Principium” dari Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) menginisiasi pembangunan museum sekaligus bengkel pandai besi yang dinamai Besalen Koripan.

wakil gubernur jateng
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen usai menerima audiensi tim kelompok studi UNS (Foto:pemprov)

SEMARANG, Jatengnews.id — Warisan budaya pembuatan keris di Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, bakal dihidupkan kembali.

Tim Kelompok Studi dan Penelitian (KSP) “Principium” dari Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) menginisiasi pembangunan museum sekaligus bengkel pandai besi yang dinamai Besalen Koripan.

Ketua tim KSP, Adinda Nurdiati Thaniana, menjelaskan bahwa proyek ini bertujuan menggali dan melestarikan nilai-nilai historis lokal yang nyaris punah.

Baca juga: Wakil Gubernur Jateng Melantik 183 Pejabat Fungsional Pemprov

“Kami ingin generasi muda tahu bahwa keris bukan sekadar benda pusaka, tapi hasil dari tradisi metalurgi tinggi. Desa Kranggan dulunya dikenal sebagai sentra pande besi, dan itu yang kami coba hidupkan lagi,” ujar Adinda Kamis (31/7/2025) saat berdiskusi bersama Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin, di Rumah Dinas Rinjani.

Tim ini beranggotakan 15 mahasiswa UNS dan didampingi pihak kampus. Mereka menggali literatur dan sumber sejarah lokal untuk memastikan keakuratan cerita dan jejak para empu di Kranggan. Salah satu tokoh yang diangkat adalah Empu Koripan, yang kemudian diabadikan sebagai nama bengkel pandai besi mereka.

Program ini sejalan dengan inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Tengah “Desa Maju dan Berdaya”. Rencananya, Besalen Koripan tak hanya akan menjadi tempat pelestarian budaya, tetapi juga ruang belajar dan pelatihan bagi anak-anak muda di desa.

Gunawan Budi Utomo, Kepala Desa Kranggan, menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, desa yang dulu dikenal sebagai penghasil keris, kini telah bergeser memproduksi alat-alat pertanian karena hilangnya regenerasi empu keris.

“Kalau dulu orang ke sini cari keris, sekarang cari pisau atau cangkul. Regenerasinya nggak jalan, jadi beralih. Tapi kami senang kalau sejarahnya bisa dihidupkan lagi,” ungkap Gunawan.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, menyebut proyek ini sebagai inisiatif tematik yang potensial dikembangkan menjadi destinasi wisata sejarah dan edukasi.

Baca juga: Mbah Moen Dianugerahi Adiluhung, Gus Yasin Sebut Beliau Tak Pernah Ajarkan Benci

“Kalau ini dikembangkan serius dan kolaboratif, Desa Kranggan bisa jadi contoh revitalisasi budaya lokal berbasis sejarah. Pemerintah Provinsi akan dukung penuh,” ujar pria yang akrab disapa Gus Yasin itu.

Ia menambahkan, pihaknya akan mengerahkan dukungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata, serta berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Klaten dan lintas instansi lainnya.

Langkah ini diharapkan menjadi titik awal kebangkitan kembali warisan budaya keris tidak hanya sebagai simbol, tetapi juga keterampilan yang menghidupi masyarakat.(02)

Exit mobile version