Beranda Daerah PKK Kebonharjo dan KKN UIN Walisongo Tekankan Pola Asuh Positif untuk Balita...

PKK Kebonharjo dan KKN UIN Walisongo Tekankan Pola Asuh Positif untuk Balita Lewat Program BKB

Gadget bukanlah musuh utama, tetapi penggunaan tanpa pendampingan yang menjadi masalah utama.

Foto bersama Tim Penggerak PKK dan Mahasiswa KKN UIN Walisongo dalam kegiatan sosialisaSi Bina Keluarga Balita (BKB) Desa Kebonharjo Sabtu (26/07/ 2025) (Sumber: Dok KKN)

Kendal, JatengNews.id– Dalam rangka meningkatkan kualitas pengasuhan anak usia dini, Tim Penggerak PKK Desa Kebonharjo bersama mahasiswa KKN MB UIN Walisongo Semarang menggelar kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) di Balai Desa Kebonharjo, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Jumat (26/7/2025).

Kegiatan KKN UIN Walisongo ini bertajuk “Mewujudkan Pola Asuh Positif untuk Anak Usia Dini: Membangun Generasi Cerdas, Mandiri, dan Berkarakter”.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Drs. Santoso, M.Pd, dosen Pendidikan Anak Usia Dini dari Universitas Muria Kudus (UMK) yang dikenal aktif dalam pengembangan program parenting di wilayah Jawa Tengah.

Lebih dari 50 peserta yang terdiri dari ibu rumah tangga, kader posyandu, dan tokoh masyarakat tampak antusias mengikuti dialog interaktif seputar pola asuh balita yang tepat di era modern.

Baca juga: Kolaborasi KKN UIN Walisongo dan Kader Kesehatan Desa Bangunrejo Dorong Pencegahan Stunting

Ketua PKK Desa Kebonharjo dalam sambutannya menekankan bahwa masa balita merupakan fase emas dalam tumbuh kembang anak yang perlu didampingi dengan pola asuh yang tepat.

“Kami sadar bahwa masa balita sangat menentukan arah hidup anak. Namun, masih banyak orang tua yang belum memahami cara mengasuh anak tanpa tekanan dan kekerasan,” ujarnya.

Drs. Santoso dalam pemaparannya menjelaskan pentingnya pola asuh yang sehat dan konsisten, salah satunya melalui penerapan lima bahasa cinta pada anak.

Ia mencontohkan bagaimana waktu berkualitas, kata-kata afirmasi, sentuhan fisik, pemberian hadiah, dan pelayanan dapat mempererat ikatan emosional antara anak dan orang tua.

“Setiap anak punya bahasa cinta yang unik. Ketika orang tua mampu memahami dan menyesuaikan cara mengekspresikan kasih sayang, maka akan terbentuk anak-anak yang percaya diri, bahagia, dan empatik,” jelasnya.

Dalam sesi tanya jawab, beberapa peserta mengungkapkan keresahan terhadap kebiasaan anak-anak yang kecanduan menonton YouTube dan bermain game di gawai.

Menanggapi hal tersebut, Santoso menjelaskan bahwa gadget bukanlah musuh utama, tetapi penggunaan tanpa pendampingan yang menjadi masalah utama.

Ia menyarankan orang tua untuk menerapkan screen time dan mengganti waktu layar dengan aktivitas seperti mendongeng, bermain peran, atau menggambar bersama anak.

“Gadget bisa digunakan, tapi harus bijak. Gunakan juga momen itu untuk bonding, jangan anak dikasih HP lalu orang tua sibuk sendiri,” tegasnya.

Kegiatan Bina Keluarga Balita ini menjadi wujud nyata kepedulian masyarakat terhadap pentingnya peran keluarga dalam membentuk karakter anak sejak dini.

Kolaborasi antara PKK Kebonharjo dan mahasiswa KKN menjadi contoh baik dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pola asuh positif dan pendidikan anak yang dimulai dari rumah.

Baca juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Gelar Aksi Bersih Masjid dan Makam di Dusun Clumprit

Dengan menghadirkan narasumber berkompeten dan semangat kolaboratif warga, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Kendal untuk turut serta mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan berkarakter.

Exit mobile version