SEMARANG, Jatengnews.id – Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh, mengapresiasi capaian Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan II tahun 2025 mengalami peningkatan signifikan, mencapai 5,28 persen.
Angka ini meningkat dibandingkan capaian pada triwulan II tahun 2024 yang sebesar 4,93 persen.
Adapun, Saleh menilai bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja kolaboratif yang solid antara pemerintah provinsi, pelaku usaha, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Baca juga : DPRD Jateng Kawal Raperda Kepariwisataan demi Majukan Pariwisata Daerah
“Pertumbuhan ekonomi yang terus membaik ini tentu harus kita syukuri, tetapi yang paling penting adalah bagaimana kita dapat mempertahankan dan bahkan meningkatkan kerja sama lintas sektor yang selama ini sudah terjalin dengan baik,” ujarnya dikutip Kamis (07/08/2025).
Menurut Saleh, kerja kolaboratif yang melibatkan Pemprov Jateng bersama berbagai pihak, seperti pemerintah kabupaten/kota, dunia usaha, serta masyarakat, merupakan kunci utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Pihaknya berharap sinergi ini terus dipertahankan dan diperkuat agar Jawa Tengah semakin berkembang dan mampu menghadapi tantangan ekonomi global.
“Pemerintah provinsi harus terus menginisiasi program-program yang melibatkan berbagai elemen, termasuk UMKM, pelaku industri kreatif, dan sektor pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah. Dengan ini, pertumbuhan ekonomi yang inklusif bisa kita capai bersama,” tambahnya.
Mohammad Saleh juga menegaskan pentingnya konsistensi dalam menjaga iklim investasi dan memperkuat kerja sama antar lembaga agar pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dapat terus berlanjut dan berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat.
“Kami optimis bahwa ekonomi Jawa Tengah akan semakin tumbuh dan bergeliat. Dengan catatan ini didukung oleh berbagai kebijakan pro-investasi dan peningkatan kualitas infrastruktur yang dilakukan oleh Pemprov Jateng,” ungkap dia.
Sementara Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengatakan, peningkatan pertumbuhan ekonomi ini ialah hasil kerja kolaboratif dari berbagai pihak. Untuk itu, dia meminta agar collaborative government terus digalakkan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.
“Kita lakukan collaborative government. Kita sudah menumbuhkan ekonomi baru di masing-masing ekskeresidenan. Ekonomi baru itu kita tumbuhkan secara bersama-sama,” kata Luthfi, seusai rapat paripurna di Gedung Berlian DPRD Jateng, Selasa (5/8/2025).
Menurutnya, kerja kolaboratif dengan menciptakan aglomerasi wilayah ini sudah dibuktikan pada gelaran Soloraya Great Sale 2025. Selama Juli 2025, wilayah Soloraya mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp10,7 triliun dengan frekuensi 5,4 juta transaksi.
Langkah lain yang ditempuh adalah penguatan kerja sama sister province dan sister city dengan negara lain. Hal tersebut menjadi jalan, untuk membuka dan menambah nilai investasi yang masuk ke Jawa Tengah.
“Sister province dan sister city di antaranya dengan China, Malaka, dan Singapura. Kita jadikan investasi di wilayah kita itu betul-betul menarik bagi negara lain,” jelas Mantan Kapolda Jateng tersebut.
Selain itu, Pemprov Jateng juga terus berupaya memperkuat investasi agar dapat menyerap tenaga kerja, sehingga berkontribusi langsung bagi kesejahteraan masyarakat.
Tidak hanya itu, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), juga menjadi salah satu tumpuan ekonomi Jawa Tengah. Tercatat ada sekitar 4,2 juta UMKM di Jawa Tengah.
Baca juga : DPRD Tegal Setujui Raperda Pertanggungjawaban APBD 2024
Oleh karena itu, Pemprov Jateng juga mendorong seluruh stakeholder terkait, termasuk pemerintah kabupaten/ kota, untuk menaruh perhatian lebih pada sektor UMKM, agar dapat baik kelas. (ADV)