30 C
Semarang
, 24 September 2025
spot_img

Datangi Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Serikat Tani Sampaikan Tujuh Tuntutan

Mereka mendesak dilakukannya reformasi  Agraria sejati dan kebijakan penyerapan hasil panen Karanganyar.

KARANGANYAR, Jatengnews.id – Dalam rangka hari Tani Nasional, Aliansi Gerakan Serikat Tani  Bumi Intanpari (Serta Bumi) yang merupakan gabungan dari Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA), Front Mahasiswa Nasional (FMN). BEM FP UNS, dan Forum Membangun Desa (FORMADES) mendatangi rumah dinas bupati, Rabu (24/9/2025).

Mereka mendesak dilakukannya reformasi  Agraria sejati dan kebijakan penyerapan hasil panen Karanganyar.

Desakan tersebut disampaikan dalam audiensi yang dilakukan bersama Bupati Karanganyar Rober Christanto didampingi Kapolres AKBP Hadi Kristanto serta Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perikanan setempat.

Baca juga: Pemkab Karanganyar Kembangkan Colomadu Pusat Bisnis

Ketua AGRA Karanganyar, Yosef Haryanto, menyampaikan tujuh tuntutan utama dalam peringatan Hari Tani Nasional. Ketujuh tuntutan itu di antaranya, pertama pemetaan dan pendataan tanah telantar.

1.  Lakukan Pemetaan dan Pendataan Tanah Terlantar, lalu Distribusikan untuk Petani Miskin Pemerintah daerah harus segera melakukan pemetaan tanah-tanah terlantar yang tidak produktif, kemudian mendistnbusikannya kepada petani miskin dan penggarap kecil. Hal ini adalah wujud awal nyata dari pelaksanaan reforma agraria di tingkat lokal.

2.  Segera Wujudkan Reforma Agraria Sejati Reforma agraria sejati bukan sekadar bagi-bagi sertifikat, tetapi redistribusi tanah secara menyeluruh dan disertai dengan pembangunan industri nasional yang mandiri dan berdaulat.

3.  Krisis Air Irigasi di Karanganyar Di banyak wilayah Karanganyar, terutama sentra pertanian di Karangpandan, Jumapolo, dan

Jatiyoso, petani mengalami kesulitan mendapatkan air untuk mengairi sawah. Krisis air ini berakibat langsung pada penurunan produktivitas dan ancaman gagal panen. Pemerintah daerah didesak untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur irigasi, serta memastikan distribusi air yang adil bagi petani.

4.  Kebijakan Penyerapan Hasil Panen Harga gabah dan komoditas pertanian sering jatuh karena tidak ada jaminan pasar.

Pemerintah daerah harus mendorong kebijakan penyerapan hasil panen melalui BUMDes, Koperasi Merah Putih, maupun BUMD Pangan agar petani tidak terus menjadi korban tengkulak dan fluktuasi pasar.

5.  Penguatan Organisasi Tani Organisasi tani harus diperkuat sebagai wadah kolektif yang mampu memperjuangkan hak-hak petani, bukan hanya sekadar urusan administratif. Pemerintah perlu memberikan

dukungan berupa pendidikan, pendampingan, dan ruang partisipasi agar kelompok tani menjadi kekuatan nyata dalam pembangunan ekonomi pedesaan.

6.  Alat Produksi yang Adil untuk Petani Akses terhadap alat produksi (traktor, pompa air, benih, pupuk) harus dijamin adil dan merata. Selama ini distribusi bantuan alat produksi sering kali tidak tepat sasaran dan rawan monopoli, sehingga petani kecil tetap kesulitan mengaksesnya.

7.  Mahalnya Biaya Produksi Pertanian Harga pupuk, benih, obat-obatan pertanian, hingga ongkos sewa lahan semakin mahal. Sementara itu harga jual hasil panen tidak sebanding, sehingga petani terus terjerat kerugian. Pemerintah harus segera merumuskan kebijakan subsidi biaya produksi pertanian yang tepat sasaran dan berkeadilan.

“Kami juga mengeluarkan seruan nasional  agar menghentikan praktik perampasan tanah di seluruh Indonesia, kriminalisasi terhadap rakyat yang memperjuangkan hak hidupnya. Segera wujudkan reforma agraria sejati dan industrialisasi nasional yang adil dan berdaulat,”ujarnya.

Dikatakannya, momentum Hari Tani Nasional harus meniadi pengingat bagi seluruh pemangku kebijakan bahwa petani adalah penopang kehidupan bangsa.

Baca juga: Pemkab Karanganyar Percepat Pendirian Migran Center 

“Tanpa keberpihakan nyata pada petani, Cita-cita kedaulatan pangan tidak akan pernah tercapai,”jelasnya.

Sementara itu, Bupati Karanganyar Rober Christanto menyampaikan,  sektor pertanian adalah fondasi penting bagi stabilitas nasional. Dalam momen Hari Tani Nasional ini, bupati  mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk generasi muda dan akademisi, untuk bersama-sama membangun pertanian Karanganyar agar semakin berdaya dan berkelanjutan.

 “Pemkab Karanganyar sedang  menyiapkan program pelatihan untuk mencetak petani-petani milenial melalui kerja sama lintas dinas,”terangnya.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN