Beranda Daerah Camat Gunungpati Ajak Masyarakat Kuatkan Koperasi sebagai Pilar Ekonomi Rakyat

Camat Gunungpati Ajak Masyarakat Kuatkan Koperasi sebagai Pilar Ekonomi Rakyat

Sosialisasi ini juga menjadi tindak lanjut dari arah kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM RI

Koperasi merah putih
Camat Gunungpati Kota Semarang Ali Mahmudi saat menyampaikan materi dalam kegiatan sosialisasi koperasi Kota Semarang 2025 di Kantor Camat Gunungpati Semarang, Rabu (8/10/2025). (Foto: JN)

SEMARANG, Jatengnews.id – Pemerintah Kecamatan Gunungpati Kota Semarang terus mendorong penguatan sektor perkoperasian sebagai salah satu pilar ekonomi masyarakat di wilayah Kota Semarang.

Hal itu disampaikan oleh Camat Gunungpati, Ali Mahmudi, dalam kegiatan Sosialisasi Perkoperasian bagi Masyarakat Kota Semarang 2025 yang digelar di Kantor Kecamatan Gunungpati, Rabu (8/10/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh para pelaku usaha mikro, pengurus koperasi, dan perwakilan masyarakat dari berbagai kelurahan di wilayah Gunungpati.

Sosialisasi ini juga menjadi tindak lanjut dari arah kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM RI yang menekankan pentingnya penguatan koperasi kelurahan sebagai basis ekonomi rakyat.

Baca juga: Koperasi Merah Putih Bangkitkan Ekonomi Desa, Pakopen Jadi Pelopor di Kabupaten Semarang

“Tidak hanya sekadar mengikuti sosialisasi perkoperasian, namun nanti juga akan ada hal-hal baru yang disampaikan oleh narasumber, termasuk mengenai peran kecamatan dalam mendorong perkembangan koperasi di tengah masyarakat, khususnya di wilayah Kota Semarang,” ujar Ali Mahmudi dalam sambutannya.

Ali juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, terutama Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, yang telah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia berharap kegiatan ini mampu memberikan manfaat nyata bagi pengembangan koperasi di wilayahnya.

Koperasi Sebagai Wadah Gotong Royong Ekonomi

Salah satu narasumber, Tommy Prayetno, menyoroti pentingnya Sentra Anggota Koperasi sebagai pusat kekuatan ekonomi lokal. Menurutnya, koperasi tidak akan berkembang tanpa dukungan dan partisipasi aktif dari para anggotanya.

“Koperasi itu bukan hanya badan usaha, tapi wadah gotong royong ekonomi. Kekuatan koperasi terletak pada anggotanya. Kalau anggotanya aktif dan bertambah, maka modal dan kegiatan usaha akan berkembang, manfaatnya pun bisa dirasakan bersama,” jelasnya.

Tommy menegaskan bahwa koperasi merupakan badan usaha berbasis keanggotaan perorangan, sehingga kekuatan utamanya terletak pada komitmen dan partisipasi anggota. Ia mendorong pengurus dan pengawas untuk terus mensosialisasikan manfaat menjadi anggota Koperasi Kelurahan Merah Putih.

“Menjadi anggota koperasi berarti ikut berkontribusi dalam program strategis nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto bersama Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, yaitu memperkuat koperasi kelurahan sebagai tulang punggung ekonomi rakyat,” tambahnya.

Lima Prinsip Dasar Koperasi yang Harus Dipahami

Tommy Prayetno juga mengingatkan pentingnya penerapan lima prinsip dasar koperasi agar tumbuh sehat dan berkelanjutan:

1. Keanggotaan Sukarela dan Terbuka – Siapa pun boleh menjadi anggota tanpa membedakan latar belakang.

2. Pengelolaan Secara Demokratis – Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, satu orang satu suara.

3. Pembagian SHU Secara Adil dan Proporsional – Sisa hasil usaha dibagikan sesuai tingkat partisipasi anggota.

4. Kemandirian dan Penguatan Modal – Koperasi dapat menghimpun modal penyertaan dari anggota atau masyarakat sekitar dengan sistem bagi hasil yang adil.

5. Kerja Sama yang Mandiri – Koperasi dapat menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak tanpa kehilangan kemandiriannya.

Sentra Anggota Koperasi Jadi Pusat Penguatan Ekonomi Lokal

Lebih lanjut, Tommy menjelaskan konsep Sentra Anggota Koperasi sebagai wadah penguatan jejaring antar anggota, pusat pengumpulan data, serta sumber informasi potensi ekonomi lokal.

Baca juga: Wali Kota Semarang Agustina Sebut Pemkot Siap Bentuk 177 Koperasi Merah Putih

“Sentra anggota ini seperti dapur koperasi. Dari sinilah kita tahu siapa yang aktif, siapa yang punya potensi usaha, dan siapa yang bisa menjadi mitra bisnis. Kalau sentra anggota kuat, koperasi akan hidup dan mandiri,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa masyarakat yang memiliki dana atau aset menganggur dapat menanamkannya di koperasi melalui sistem modal penyertaan. Langkah ini dinilai lebih fleksibel karena tidak membebani koperasi dengan cicilan tetap seperti pinjaman bank.

Melalui penguatan peran anggota dan pengembangan Sentra Anggota Koperasi, diharapkan Koperasi Kelurahan Merah Putih dapat menjadi contoh koperasi yang mandiri, transparan, dan berdaya saing.

“Koperasi bukan sekadar lembaga ekonomi, tapi wadah perjuangan bersama. Kalau anggota kuat, koperasi juga akan kuat menghadapi tantangan ekonomi,” tutup Tommy Prayetno. (01).

Exit mobile version