Beranda Daerah PKK Jateng Gencarkan Gerakan Cuci Tangan di Pesantren, Ajak Santri Jadi Pahlawan...

PKK Jateng Gencarkan Gerakan Cuci Tangan di Pesantren, Ajak Santri Jadi Pahlawan Kebersihan

Kali ini, gerakan tersebut menyasar kalangan pesantren, dengan menggandeng ratusan santri Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin, Gunungpati, Kota Semarang,

PKK Jateng ketika sosialisasi Gerakan Cuci Tangan (Foto:ist)

SEMARANG, Jatengnews.id  – Dalam upaya mencegah penyebaran penyakit menular, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Tengah terus menggencarkan kampanye Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS).

Kali ini, gerakan tersebut menyasar kalangan pesantren, dengan menggandeng ratusan santri Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin, Gunungpati, Kota Semarang, Kamis (16/10/2025).

Baca juga: Kunjungi PAUD di Magelang, Nawal Yasin Terpesona Kelincahan Siswa Menari

Kegiatan yang bertepatan dengan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia 2025 ini mengusung tema “Be a Handwashing Hero”.

Sebanyak 353 santri diajak untuk menjadi pahlawan cuci tangan sebagai bagian dari gerakan hidup bersih dan sehat.

Ketua Bidang IV TP PKK Jateng, Lucia Tri Harso, mengatakan bahwa edukasi kebersihan sejak dini sangat penting agar generasi muda terbiasa menjaga diri dari berbagai risiko penyakit.

“Melalui kegiatan ini kami ingin menumbuhkan kesadaran anak-anak untuk membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat. Cuci tangan sederhana, tapi dampaknya besar bagi kesehatan,” ujar Lucia.

Ketua TP PKK Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin, melalui Ketua TP PKK Kota Semarang Lies Iswar Aminuddin, menegaskan bahwa budaya mencuci tangan dengan sabun terbukti mampu menekan risiko penyakit menular hingga 60 persen.

“Banyak penyakit seperti diare dan flu bisa dicegah hanya dengan mencuci tangan secara benar. Karena itu, mari biasakan kebersihan mulai dari hal kecil,” tutur Lies.

Menurut Lies, lingkungan pendidikan menjadi sasaran utama kampanye ini karena sekolah dan pesantren merupakan tempat berkumpulnya anak-anak, yang rentan terhadap penyakit.

“Sekolah dan pesantren adalah tempat ideal untuk menanamkan kebiasaan baik. Kalau anak-anak sudah terbiasa cuci tangan, mereka akan membawa kebiasaan itu ke rumah dan lingkungan,” tambahnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, sebanyak 86 persen rumah tangga di Jawa Tengah sudah memiliki fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air, lebih tinggi dari rata-rata nasional yang mencapai 80,15 persen.

Dalam kegiatan di pesantren tersebut, para santri tidak hanya mendapatkan edukasi, tetapi juga langsung mempraktikkan cara mencuci tangan yang benar di fasilitas yang tersedia di lingkungan pondok.

Selain kampanye kebersihan, TP PKK Jateng juga menggandeng Baznas, Disdikbud, Arpus, Dispermadesdukcapil, dan RSUD Kota Semarang untuk memberikan bantuan sosial dan layanan masyarakat.

Baca juga: PKK Jateng Dorong Kreativitas Sajian Makanan Sehat Anak

Baznas Jateng menyerahkan 353 sarung dan mukena, serta memberikan pelatihan budidaya jamur tiram bagi santri Madrasah Aliyah pada awal November 2025. Disdikbud menyalurkan 150 paket alat tulis, Arpus memberikan 100 buku bacaan, sementara Dispermadesdukcapil menghadirkan layanan Kartu Identitas Anak (KIA).

Tak ketinggalan, RSUD Kota Semarang menurunkan tim Spesialis Dokter Keliling (Speling) untuk pemeriksaan kesehatan gratis bagi para santri.

“Gerakan ini bukan sekadar kampanye, tapi wujud nyata kepedulian bersama dalam membangun generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya,” pungkas Lies.(02)

Exit mobile version