TEGAL, Jatengnews.id — Wakil Bupati Tegal Akhmad Kholid menantang seluruh elemen masyarakat untuk bekerja keras menekan angka stunting yang naik menjadi 16,45 persen pada September 2025. Angka tersebut meningkat dari hasil SSGI tahun 2024 yang mencapai 15,9 persen.
“Hal ini harus kita sikapi bersama agar angka stunting bisa kita turunkan di bawah 15,9 persen pada akhir tahun 2029. Semua unsur harus bersinergi dan melakukan konvergensi dalam intervensi spesifik dan sensitif,” tegas Akhmad Kholid dalam Rapat Evaluasi Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (P3S) di Kantor DP3AP2KB Kabupaten Tegal, Senin (11/11/2025).
Baca juga: Wabup Tegal Kholid Tinjau Jembatan Kali Cenang
Rapat diikuti sekitar 90 peserta dari unsur OPD, camat, kepala puskesmas, penyuluh KB, Kemenag, ormas, serta pendampingan stunting 2.0 dari Tanoto Foundation.
Hasil evaluasi menunjukkan capaian input data analisis situasi, perencanaan, dan pelaksanaan anggaran masih di bawah 10 persen. Dinas Kesehatan juga menyoroti tingginya kasus anemia remaja putri dan ibu hamil KEK.
Baca juga: Anak Indonesia Harus Tersenyum, Wamensos Tutup Jambore Anak LKSA di Tegal
Wabup menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dan optimalisasi dana desa untuk mendukung program gizi dan kesehatan.
“Keberhasilan penurunan stunting butuh kerja bersama, bukan hanya kebijakan di atas kertas,” tandasnya.(02)
