28.6 C
Semarang
, 19 November 2025
spot_img

Lakon Tripama, Meriahkan Hari Wayang Nasional di Karanganyar

Pementasan dibawakan dalang ternama Ki Cahyo Kuntadi dengan lakon “Tripama”, sebuah kisah yang memuat teladan kepemimpinan, keberanian, dan pengabdian melalui figur-figur ksatria yang menjadi panutan.

KARANGANYAR, Jatengnews.id – Dalam rangka rangkaian peringatan Hari Jadi ke-108 Kabupaten Karanganyar sekaligus menyemarakkan Hari Wayang Nasional 2025, Pemerintah Kabupaten Karanganyar menyelenggarakan pagelaran wayang kulit di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar pada Jumat (7/11/2025) malam.

Pementasan dibawakan dalang ternama Ki Cahyo Kuntadi dengan lakon “Tripama”, sebuah kisah yang memuat teladan kepemimpinan, keberanian, dan pengabdian melalui figur-figur ksatria yang menjadi panutan.

Baca juga:Dalang Karanganyar Gelar Pagelaran Wayang 30 Jam Rayakan Hari Wayang

Sejak awal pertunjukan, suasana pendopo terasa hangat—alunan gamelan, tembang sinden, dan tata panggung yang rapi menyatu dengan antusiasme masyarakat, pegiat seni, dan undangan yang memadati area pertunjukan.

Bupati Karanganyar Rober Christanto, menyampaikan bahwa gelaran ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah daerah dalam merawat warisan budaya.

“Wayang bukan sekadar tontonan, tetapi tuntunan karakter. Melalui lakon ‘Tripama’, kita diajak meneladani nilai setia, tangguh, dan rela berkorban yang menjadi bekal  bagi generasi muda Karanganyar,”kata bupati.

Bupati berharap panggung budaya seperti ini semakin sering hadir sebagai ruang belajar bersama, memperkuat karakter, dan mempererat persaudaraan. Sesarengan Mbangun Karanganyar.

Wakil Bupati Karanganyar Adhe Eliana menambahkan perayaan budaya di momentum Hari Jadi ke-108 diharapkan memperkuat jati diri daerah sekaligus menggugah partisipasi masyarakat untuk terus melestarikan seni tradisi.

Baca juga: Antisipasi Kemungkinan Gangguan, Pemkab Karanganyar Perketat Pengamanan

“Kebanggaan pada budaya sendiri adalah fondasi kemajuan,” tuturnya.

Dalam pementasan, Ki Cahyo Kuntadi menafsirkan “Tripama” dengan garap yang segar dan komunikatif, tetap menjaga pakem namun akrab bagi penonton lintas usia. Dialog yang hidup, sabetan yang dinamis, dan humor yang terjaga menjadikan nilai-nilai moral semakin mudah dicerna.

Penonton terlihat menikmati alur cerita hingga larut malam, ditutup dengan doa dan ucapan terima kasih kepada seluruh pengrawit, sinden, kru, serta para pihak yang mendukung penyelenggaraan pentas wayang semalam suntuk ini. (Adv-02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN