Demak, Jatengnews.id – Hujan deras yang tak kunjung reda sejak beberapa hari terakhir menyebabkan debit air meningkat drastis dari wilayah hulu hingga hilir. Akibatnya, banjir meluas dan merendam sejumlah wilayah di Kabupaten Demak.
Hingga Senin siang, tercatat sedikitnya 10 desa di lima kecamatan tergenang banjir. Ribuan warga terdampak, begitu pula berbagai fasilitas umum yang ikut terimbas.
Baca juga : 13 Kecamatan Terdampak Banjir Demak
“Kami mencatat total ada sekitar 2.903 kepala keluarga atau sekitar 11.662 jiwa yang terdampak banjir ini,” ungkap Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak, Agus Musyafak, Senin (19/5/2025).
Desa-desa yang terdampak tersebar di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Bonang (Karangrejo, Kembangan, Krajanbogo, Gebangarum), Karangtengah (Ploso), Sayung (Sayung dan Kalisari), Guntur (Trimulyo dan Sidoharjo), serta Kebonagung (Mintreng).
Agus juga merinci dampak kerusakan yang terjadi. Tak hanya rumah warga, fasilitas umum pun ikut terendam.
“Ada 153 rumah yang tergenang, dua kantor pemerintahan, 13 sekolah, 15 tempat ibadah, serta satu pasar tradisional,” jelasnya.
Bahkan, lahan pertanian seluas ±270 hektare turut terdampak banjir, termasuk tujuh makam dan tiga fasilitas kesehatan.
Kondisi di lapangan pun menunjukkan adanya upaya pengungsian meskipun bersifat sementara. Di Desa Ploso, Kecamatan Karangtengah, enam kepala keluarga atau 25 jiwa mengungsi ke Masjid Dukuh Kauman.
Namun, para pengungsi ini hanya tinggal di malam hari dan kembali ke rumah masing-masing saat pagi.
“Mereka memilih tetap beraktivitas di siang hari, meski genangan air masih tinggi. Hanya malam hari mereka mengungsi untuk beristirahat,” tambah Agus.
Baca juga : Bupati Esti Instruksikan Penanganan Komprehensif Banjir Demak
Sementara itu, BPBD bersama sejumlah instansi terkait terus berupaya melakukan penanganan darurat dan mendistribusikan bantuan. Warga masih berharap curah hujan segera mereda dan air dapat surut, agar kehidupan kembali berjalan normal. (Sam-03)