Semarang, Jatengnews.id – Proses Penerimaan Siswa Baru (SPMB) tingkat SD di Kota Semarang resmi ditutup Rabu (18/6/2025). Hasilnya, puluhan SD Negeri mengalami kekurangan murid.
Dari data yang ditampilkan di situs resmi SPMB Semarang, terdapat 36 SD yang tidak mencapai 50% kuota siswa. Beberapa sekolah bahkan hanya memiliki kurang dari 10 pendaftar.
Baca juga: Disdik Semarang Angkat Bicara Soal MBG Ada Ulat
SDN Bugangan 02 hanya menerima 4 siswa, menjadikannya sekolah dengan pendaftar paling sedikit. Disusul SDN Sekayu (6 siswa), serta SDN Gabahan, Petompon 03, Kembangsari 01, Karangtempel masing-masing hanya mendapat 7 siswa.
Kepala SDN Bugangan 02 Lia Dewi, menyebut penyebab utamanya adalah sistem pendaftaran full online yang belum bisa diakses semua orang tua.
“Masih banyak yang gagap teknologi, walau sudah kami sosialisasi,” jelasnya.
Ia juga menyebut lokasi sekolah yang berada di kawasan industri dan minim fasilitas membuat masyarakat kurang tertarik.
“Bangunan masih dalam tahap pembangunan, orang tua cenderung pilih sekolah yang sudah mapan,” tambahnya.
Hal serupa terjadi di SDN Gabahan yang hanya mendapat 7 siswa. Ketua SPMB-nya, Imanda Bima, menyayangkan tidak adanya jalur pendaftaran offline seperti tahun lalu.
“Banyak yang terkendala KK luar kota, tahun lalu masih bisa daftar setelah online selesai,” katanya.
Sementara itu, SDN Ngaliyan 05 hanya menerima 9 siswa dari kuota 28.
Baca juga: BRIN Tempatkan UNDIP Daftar Top Kolaborator 2024
“Letak sekolah kami jauh dari permukiman, belakang hutan, bawahnya kuburan,” ujar kepala sekolahnya.
Dinas pendidikan belum memberi solusi pasti, namun kemungkinan penambahan murid bisa dilakukan lewat jalur pindahan di tahun berikutnya.(Kamal-02)