29.2 C
Semarang
, 19 Agustus 2025
spot_img

Borobudur Marathon hingga Skydiving Karimunjawa, Jateng Pacu Wisata Kelas Dunia

Pemprov Jateng juga membidani lahirnya 1.000 desa wisata, sesuai gagasan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi.

SEMARANG, Jatengnews.id  – Pemprov Jateng terus berusaha meningkatkan perekonomian warga dari sektor pariwisata, benar-benar serius. Selain fokus menggelar berbagai ajang wisata olahraga (sport tourism), Pemprov Jateng juga membidani lahirnya 1.000 desa wisata, sesuai gagasan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, M Masrofi.

Dia menuturkan, ajang olahraga yang dipadukan dengan wisata kini tengah digemari masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya menangkap peluang tersebut, dengan menggelar dan mendukung banyak event sport tourism, baik di level lokal, nasional, maupun internasional.

Baca juga: Promosikan Wisata Sejarah, Sekda Jateng Apresiasi Aplikasi Jasirah

Untuk menciptakan efek berganda (multiplier effect), ajang sport tourism di Jateng dilakukan di daerah yang memiliki daya tarik wisata. Misalnya, kawasan wisata prioritas Borobudur di Magelang, dan Kepulauan Karimunjawa di Jepara.

Dia menyampaikan, di kawasan Borobudur-Magelang, pada 16 November 2025 akan digelar Borobudur Marathon, yang kini menyandang status “Elite” dari induk olahraga atletik dunia, World Athletics.

Ajang itu menyediakan 10.500 slot untuk pelari dari berbagai negara. Perputaran ekonomi dari kegiatan yang sudah digelar delapan kali ini terus meningkat, dari Rp61,6 miliar pada 2023 menjadi Rp73,9 miliar pada 2024.

Sementara itu di Kepulauan Karimunjawa-Jepara ada ajang Karimunjawa International Skydiving Adventure (KISA), yang berlangsung pada 7–11 Mei 2025 lalu, diikuti peserta dari 59 negara.

Menurutnya, hal itu selaras dengan upaya Ahmad Luthfi membuka jalur penerbangan ke Karimunjawa. Untuk layanan penerbangan, disediakan oleh maskapai milik Susi Pudjiastuti, Susi Air. Menggunakan pesawat jenis Cessna Grand Caravan 208B, layanan ini beroperasi tiga kali seminggu dengan rute Yogyakarta–Karimunjawa (JOG–KWB), Semarang–Karimunjawa (SRG–KWB), dan sebaliknya.

“Di daerah-daerah yang kita adakan sport tourism, otomatis semua akan berkembang, termasuk perbaikan fasilitas wisata. Tentu saja kita harus menggandeng para pelaku UMKM, agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar destinasi wisata. Baik di Borobudur maupun di Karimunjawa, semua akan bergerak perekonomiannya karena kedatangan wisatawan,” ujar Masrofi, kemarin.

Ditambahkan, promosi untuk jalur penerbangan langsung dari Yogyakarta dan Semarang ke Karimunjawa pun dilakukan. Pemprov Jateng menggandeng para agen travel, untuk turut menggaet calon wisatawan berlibur atau menikmati berbagai event, di kepulauan tropis tersebut.

Dia menjelaskan, agar gaung sport tourism di Jawa Tengah makin lantang, Pemprov Jateng juga bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari perbankan seperti Bank Indonesia, Bank Jateng, hingga instansi negeri maupun swasta.

Tidak hanya dua event sport tourism tersebut, berbagai ajang wisata olahraga lain juga telah dan akan digelar. Di antaranya Race Against Cancer, Aquabike di Jepara, Rupiah Borobudur Playon 2025, Siksorogo Ring of Lawu, Tugu Muda Marathon, Merbabu Skyrace, MesaStila 100 Ultra (3–5 Oktober 2025), Kebumen Half Marathon (Desember 2025), dan Festival Telomoyo (Agustus 2025).

Ada pula ajang pariwisata budaya seperti International Mask Festival di Surakarta (14–15 November 2025), Festival Payung Indonesia di Magelang (5–7 September 2025), Solo International Performing Arts di Surakarta (4–6 September 2025), Klaten Lurik Festival, Festival Gedong Songo, serta Merti Tirta Amerta Bhumi di Temanggung (1–3 November 2025).

Berbagai agenda ini, beber Masrofi, turut mengatrol kunjungan wisatawan pada semester pertama 2025. Pada periode Januari–Juni 2025, Jawa Tengah telah dikunjungi 27.825.907 pelancong. Data Disporapar Jateng menunjukkan jumlah itu terdiri dari wisatawan nusantara (wisnus) sebanyak 27.614.083 orang dan wisatawan mancanegara (wisman) 211.824 orang. Adapun target total kunjungan wisatawan pada 2025 mencapai 54.069.703 orang.

Di samping event sport tourism dan budaya yang menyedot animo peserta, tuturnya, Pemprov Jateng juga fokus mengembangkan potensi desa wisata. Dengan desa wisata, warga memiliki kesempatan untuk turut mengelola potensi yang ada sehingga memberi dampak positif pada perekonomian.

Masrofi mengatakan, hingga kini sudah ada sekitar seribu desa wisata yang terbentuk, sesuai arahan Gubernur Ahmad Luthfi.

Baca juga : Ratusan Warga Ikuti Jateng Fun Run 8K di Semarang

“Pak Gubernur juga memerintahkan kita untuk membentuk 1.000 desa wisata. Kita kembangkan bagaimana potensi yang ada bisa menjadi objek wisata. Tidak hanya pemandangan alam, tapi bagaimana potensi yang ada seperti kuliner dan perkebunan, menjadi daya tarik wisatawan,” paparnya.

Oleh karena itu, pihaknya kini fokus mendampingi desa-desa wisata yang sudah terbentuk untuk terus mengembangkan potensi, sekaligus membantu menyelesaikan permasalahan yang muncul.

“Tugas kita adalah mencari tahu kendalanya sehingga dapat mendampingi desa-desa yang belum berjalan optimal dalam mengelola potensi wisatanya. Ini yang menjadi fokus kerja kami,” pungkas Masrofi.(02)

Berita Terkait

BERITA TERBARU

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

BERITA PILIHAN