JAKARTA, Jatengnews.id – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mendesak pemerintah terkait maraknya kasus keracunan makanan pada anak sekolah dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang demi keselamatan anak.
Program yang sejatinya bertujuan meningkatkan status gizi dan kesehatan anak Indonesia ini justru menimbulkan risiko serius bagi keselamatan anak. Bahkan, sejumlah balita dan ibu hamil juga turut terdampak, sehingga IDAI menekankan kelompok rentan ini perlu mendapat perhatian khusus.
Baca juga: Program Makanan Bergizi Gratis Dimonitor Langsung Tim Dewan Nasional di Demak
Lima Poin Penting Surat Terbuka IDAI
Dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Badan Gizi Nasional, IDAI menegaskan beberapa poin penting:
- Keselamatan anak dan kelompok rentan adalah prioritas utama. Anak, balita, dan ibu hamil harus dilindungi dari risiko keracunan makanan.
- Keamanan pangan wajib diutamakan. Proses penyediaan, pengolahan, penyimpanan, hingga distribusi makanan harus mengikuti standar food safety untuk mencegah kontaminasi.
- Kualitas gizi dan keseimbangan menu harus dijamin. Menu MBG seyogyanya disusun oleh ahli gizi anak sesuai kebutuhan nutrisi untuk mendukung tumbuh kembang optimal.
- Pengawasan harus diperketat. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) beserta seluruh kelengkapannya perlu tersertifikasi, serta dimonitor dan dievaluasi secara ketat oleh Badan Gizi Nasional.
- Prosedur mitigasi dan layanan aduan harus disiapkan. Penanganan kasus keracunan membutuhkan keterlibatan pemerintah, sekolah, dokter anak, tenaga kesehatan, dan masyarakat, disertai adanya saluran aduan masyarakat yang mudah diakses.
Seruan Evaluasi dan Kolaborasi
Ketua Pengurus Pusat IDAI, DR Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA, Subs Kardio(K), menegaskan bahwa satu kasus keracunan anak saja sudah menjadi masalah serius, apalagi kini terjadi pada ribuan anak di Indonesia.
“Diperlukan evaluasi menyeluruh atas program ini dan memastikan tepat sasaran, terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar),” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum Pengurus Pusat IDAI, DR Dr Hikari Ambara Sjakti, SpA, SubsHemaOnk(K), menyatakan bahwa IDAI siap bekerja sama dengan pemerintah, sekolah, dan masyarakat.
Baca juga: Puluhan Siswa SD di Sukoharjo Keracunan Makanan
“IDAI berkomitmen memastikan program MBG benar-benar memberi manfaat kesehatan, gizi, dan masa depan yang lebih baik bagi anak Indonesia,” ujarnya.
Menjaga Generasi Masa Depan
Melalui surat terbuka ini, IDAI menekankan bahwa keselamatan dan kesehatan anak merupakan investasi penting untuk masa depan bangsa. Karena itu, program MBG diharapkan tidak hanya sebatas distribusi makanan, tetapi juga menjamin kualitas, keamanan, dan pengawasan agar benar-benar membawa manfaat nyata bagi anak-anak Indonesia. (01).